Berita

Bisnis

Menatap 2021, bank bjb Optimis Pertahankan Tren Positif

SABTU, 19 DESEMBER 2020 | 06:58 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

bank bjb optimis mampu mempertahankan kinerja positif pada tahun 2021. Sepanjang tahun ini, penyaluran kredit bjb mampu tumbuh 8,7%.

Berbicara di diskusi webinar “Market Outlook 2021: Economic Trends During Pandemic” pada Kamis (17/12), Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi mengatakan, mengawali tahun 2020, tidak ada yang mengira bahwa pandemi Covid-19 akan begitu mempengaruhi perekonomian nasional.

Meski di tengah iklim usaha yang penuh tantangan dan ketidakpastian sepanjang 2020, bank bjb mampu melaju dan tumbuh positif. Capaian kinerja ini menunjukkan daya tahan dan fleksibilitas bank bjb dalam situasi pandemi.

“Pilar utama penopang pertumbuhan bjb adalah pembiayaan pada segmentasi konsumer. Segmentasi ini masih menjadi sumber landasan untuk pertumbuhan ke depannya," terang Yuddy.

Konsumer sebagai pilar utama pertumbuhan dengan fix income yang ada. Terutama dengan menyasar para ASN di wilayah Pemprov Jabar, Banten dan seluruh Indonesia.

Segmentasi lain yang terus didorong adalah Korporasi dan UMKM. Yuddy mengatakan, pada 2020, bank bjb juga tumbuh signifikan di segmentasi korporasi.

"Inilah yang mungkin, momentum yang harus kami jaga. Kepercayaan dari beberapa stakeholder terutama nasabah-nasabah besar korporasi khususnya BUMN-BUMN yang membutuhkan pembiayaan dana dalam rangka mengantisipasi atau meminimalisasi masalah covid-19 ini," katanya.

Memang untuk segmentasi korporasi, bank bjb banyak menyasar segmentasi yang mendukung untuk mengantisipasi atau meminimalisasi pertumbuhan Covid-19, seperti alat kesehatan dan pertanian.

“Segmentasi ini menjadi salah satu rencana strategi bank bjb pada tahun 2021,” ujar Yuddy.

Yuddy menegaskan, pihaknya tetap optimistis menatap tahun 2021. Apalagi dengan kedatangan vaksin covid-19 dan akan dimulainya vaksinasi pada tahun depan.

“Kami tumbuh secara bank wide, pembiayaan bjb tumbuh di 8-9%. Kami punya optimisme untuk 2021 dapat melakukan hal yang sama," ujarnya.

Di acara yang sama, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, rencana vaksinasi Covid-19 menjadi penggerak utama pemulihan ekonomi yang diperkirakan terjadi di tahun 2021.

“Ekonomi diperkirakan masih akan terkontraksi kecil pada triwulan IV, dan akan mulai tumbuh positif pada triwulan 1 tahun 2021, terutama dipicu oleh optimisme terkait rencana vaksinasi pemerintah,” ujar Kartika.

Sejalan dengan pemulihan ekonomi, inflasi diperkirakan meningkat pada tahun 2021, namun suku bunga harus terjaga rendah untuk mendukung laju pemulihan ekonomi.

Di acara webinar yang sama, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan optimisme dan orientasi ekonomi Jabar di tahun 2021. Ia mengatakan, pasca pandemi ini, ada beberapa hal baru yang menjadi orientasi ekonomi Jabar.

“Yang pertama Jawa Barat harus menjadi provinsi utama dalam investasi, kedua jabar wajib menjadi provinsi swasembada dalam ketahanan pangan,” ujar dia.

Ridwan Kamil menambahkan orientasi ekonomi lainnya adalah ekonomi kesehatan, ekonomi 4.0 dari manual beralih ke teknologi, ekonomi digital, ekonomi ramah lingkungan, dan fokus pada ekonomi pariwisata lokal dan regional.

“Saya apresiasi kepada bank bjb yang selama covid ini naik peformanya juga asetnya, semoga di tahun 2021 ekonomi Jawa Barat membaik dan bjb melompat,” tandas Ridwan Kamil

Dalam webinar “Market Outlook 2021: Economic Trends During Pandemic” itu, bank bjb menghadirkan pembicara yang kompeten seperti Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Kepala Biro Perekonomian Sekretariat daerah Provinsi Jawa Barat Benny Bachtiar.

Hadir pula Direktur Keuangan Perum Bulog Bagya Mulyanto, Direktur Utama PT. Sri Rejeki Isman Tbk Iwan Setiawan, Founder and Chairman Ancora Grup Gita Wirjawan, dan Direktur Komersial dan UMKM bank bjb Nancy Adistyasari. Acara ini juga disiarkan secara live streaming di akun Youtube bank bjb serta zoom.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya