Berita

Pelaksana Harian (Plh) Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay/Net

Politik

Saleh Daulay: Kabar China Beli Vaksin Dari Negara Lain Harus Didalami

JUMAT, 18 DESEMBER 2020 | 08:54 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kabar China akan membeli vaksin dari negara lain perlu didalami. Sebab, kabar ini bisa berdampak secara sosiologis di tengah masyarakat karena ada kesan bahwa vaksin produk China tidak dipakai negaranya.

Terlebih, dalam kabar yang beredar China menghabiskan anggaran yang cukup besar untuk mengimpor vaksin dari negara lain.

Demikian disampaikan Pelaksana Harian (Plh) Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay kepada wartawan sesaat lalu, Jumat (18/12).

"Kan agak aneh ya. Mereka punya vaksin sendiri, tapi beli ke tempat lain. Dari sisi keamanan dan keuangan, tentu itu kurang menguntungkan," kata Saleh Daulay.

Namun demikian, anggota Komisi IX DPR RI ini berpandangan bahwa pendalaman terhadap masalah ini harus dilakukan secara fair. Bisa saja, impor vaksin yang dilakukan China adalah juga bagian dari kerjasama akademik yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Hal ini, kata dia, tentu tidak begitu sulit untuk ditelusuri jika rekam jejak masing-masing produsen vaksin yang ada dapat diungkap.

"Kalau bentuknya kerjasama, ya bisa saja itu. Sama seperti kerjasama antara Biofarma dan Sinovac. Kita akan memproduksi sendiri vaksin merah putih. Namun, pada saat yang sama kita akan mengimpor vaksin dari China untuk kebutuhan nasional," tuturnya.

Dalam kasus tersebut impor vaksin dilakukan mengingat jumlah dosis yang dibutuhkan sangat besar. Selain masih menunggu waktu yang agak lama, kapasitas produsen vaksin untuk memproduksi vaksin pun terbatas.

“Itu yang menjadi dasar pemerintah kita menjalin kerjasama dengan produsen vaksin dari berbagai negara," sambungnya.

Dalam konteks seperti ini, menurut legislator asal Sumut II itu, semua pihak tidak perlu terlalu curiga. Dia mempersilakan untuk ditelusuri lebih jauh kerjasama China tersebut.

"Harapannya, asumsi-asumsi negatif dapat dihindarkan. Pada akhirnya, tingkat kepercayaan pada vaksin produksi China tetap dapat dipertahankan," demikian Saleh Daulay.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya