Berita

Dubes RI untuk AS Muhammad Lutfi/repro

Bisnis

Dubes Lutfi: Saat Pandemi Dan Sesudahnya, Ekonomi Digital Akan Dapatkan Momentum Yang Semakin Besar

KAMIS, 17 DESEMBER 2020 | 06:13 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Krisis ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 berbeda sekali dengan krisis-krisis yang pernah terjadi sebelumnya. Krisis ekonomi yang terjadi kali ini harus ditanggapi melalui penguatan ketahanan dan kerja sama di sektor kesehatan, ekonomi digital, dan industri rantai pasok.

Duta Besar RI untuk AS, Muhammad Lutfi, menyampaikan bahwa perlu meningkatkan upaya bersama dalam menangani dampak ekonomi akibat Pandemi Covid-19.

"Pemulihan ekonomi ASEAN akan terbantu dengan adanya Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), The ASEAN Comprehensive Recovery Framework, dan akses terhadap vaksin Covid-19,” ujar Dubes Lutfi, pada acara pertemuan dengan sejumlah kalangan di AS, Rabu (16/12) waktu setempat.

Dubes Lutfi menyampaikan dia merasa optimis bahwa di masa pandemi atau setelahnya, ekonomi digital akan terus mendapatkan momentum yang semakin besar dalam pembangunan ekonomi di Indonesia, kawasan dan dunia.

"Pertumbuhan sektor ekonomi digital di Indonesia telah mencapai di atas 40 persen per tahun," ujarnya, dalam rilis yang diterima Kantor Berita Politik RMOL.id, Rabu (16/12).
 
AS diharapkan semakin menggarap digitalisasi sektor kesehatan dan pendidikan di Indonesia. Terlebih lagi dengan adanya perbaikan kemudahan berusaha dan berinvestasi yang ditawarkan Omnibus Law.

Investasi di Indonesia pada sektor digital, akan menjadi pintu masuk untuk membuka akses yang lebih besar lagi ke pasar ekonomi digital ASEAN yang saat ini bernilai lebih dari 100 milyar dolar AS, menurut Dubes Lutfi.

Sejumlah pihak yang hadir dalam acara diskusi tersebut menyambut positif berbagai perbaikan regulasi di Indonesia, khususnya terkait penerbitan Omnibus Law dan perlindungan terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).  

Selain dengan kalangan pejabat Pemerintah dan Kongres AS, diplomasi pro-aktif Dubes Lutfi dalam mempromosikan potensi investasi Indonesia di AS maupun kerjasama bilateral RI-AS di berbagai bidang dalam tiga bulan terakhir ini, juga menyasar kalangan pengusaha, lembaga pemikir hingga akademisi AS. 

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya