Berita

Ilustrasi Pilkada Serentak 2020/RMOL

Politik

Tim Pemenangan Salam: Ada Pelanggaran Terstruktur, Sistematis Dan Masif Di Pilkada Mataram

KAMIS, 17 DESEMBER 2020 | 02:56 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Ada temuan dugaan pelanggaran dalam proses pemilihan kepala daerah di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Bahkan temuan dalam gelaran pilkada yang mempertemukan empat paslon, yakni Mohan Roliskana-TGH Mujiburrahman, Putu Selly Andayani-TGH Abdul Manan (Salam), Makmur Said-Badruttamam Ahda, dan Baihaqi-Baiq Diyah Ratu diklaim terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).

"Pelanggaran-pelanggaran TSM tersebut berlangsung semenjak prakampanye, kampanye, hingga masa pemungutan suara," kata Ketua Tim Pemenangan Paslon Putu Selly-Abdul Manan, Eko Anugraha Priyanto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (16/12).

Bukti-bukti pelanggaran TSM diakuinya telah dihimpun tim pemenangan antara lain berupa video, foto, postingan di media sosial, serta pemberitaan dari media cetak dan media daring.
    
"Selama masa prakampanye, hingga kampanye, tim pemenangan pasangan Salam menghadapi intimidasi dan gangguan. Termasuk penghinaan di media sosial," jelasnya.

Atas perlakuan yang dialami, mereka pun telah melaporkan sejumlah penghinaan terhadap pasangan Salam dan partai ke Polda NTB terkait ujaran kebencian. Namun menurutnya, hingga kini belum ada tindaklanjut dari laporan tersebut.

Pelanggaran lain yang ditemukan yakni ada dugaan keberpihakan penyelenggara pemilu pada pasangan tertentu.

"KPPS di beberapa wilayah secara masif, terstruktur, dan sistematis mengarahkan para pemilih untuk memilih paslon nomor 1 (Harum) juga paslon nomor 3 (Muda) yang merupakan petahana dan anak petahana," sambung Eko.

Kemudian, pihaknya menemukan pelanggaran di TPS dengan dengan tujuan mengarahkan suara pemilih sebelum pencoblosan. Ia menjelaskan, saksi paslon nomor 1 dibiarkan menggunakan atribut pasangan mereka di TPS.

"Sementara paslon lain, saat memberikan mandat saksi malah dipersulit," lanjutnya.

Pelanggaran lain yakni ada upaya mobilisasi ASN untuk menjadi tim sukses di media sosial hingga di masayarakat. Namun sayang, hal tersebut dibiarkan oleh penyelenggara meski tim pemenangan Salam telah melaporkannya.
       
"Kemudian ada serangan politik uang. Di antaranya, pembagian uang dan sembako yang masif," tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya