Berita

Perdana Menteri Scott Morrison/Net

Dunia

Batu Bara Australia Ditolak China, Scott Morrison Akan Ajak Beijing Berdialog Lagi

RABU, 16 DESEMBER 2020 | 08:47 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perdana Menteri Scott Morrison menuduh China melanggar aturan perdagangan internasional dan perjanjiannya dengan Australia melalui larangan impor batu bara.

Dari Tasmania pada Selasa (15/12), Morrison mengatakan bahwa pemerintahannya sedang mencari klarifikasi dari Beijing tentang larangan batu bara yang dilaporkan.

"Jika itu memang diberlakukan, jelas akan melanggar aturan WTO dan jelas melanggar perjanjian perdagangan bebas kami sendiri," tegasnya, seperti dikutip dari The Guardian, Selasa (15/12).

Morrison membantah bahwa Koalisi bertanggung jawab atas hubungan yang memburuk dengan China. Menurutnya, adalah benar membela nilai-nilai demokrasi liberal, kedaulatan Australia, dan untuk mendorong penyelidikan tentang asal-usul Covid-19.

Morrison berharap dia bisa berdialog dengan China terkait batu bara Australia yang ditolak masuk. Menurutnya, tidak ada yang bisa menghalanginya untuk melakukan itu.

Morrison mengatakan Australia mengirimkan batu bara termal senilai 4 miliar dolar Australia (3 miliar dolar AS) ke China setiap tahun. Dia menekankan bahwa Jepang adalah pasar yang lebih besar daripada China untuk ekspor tersebut.

Batu bara termal terutama digunakan untuk menghasilkan tenaga. Secara total, Australia mengekspor sekitar 14 miliar dolar Australia (10,5 miliar dolar AS) batu bara ke China pada tahun fiskal 2018-2019.

Pada hari Selasa, Menteri Perdagangan Simon Birmingham, menanggapi laporan di Global Times yang menegaskan bahwa China telah memblokir impor batu bara hanya dari Australia dan memprioritaskan impor dari Mongolia, Indonesia, dan Rusia. Disusul dengan kapal pengirim batu bara yang ditolak masuk ke pelabuhan China, sehingga berbulan-bulan terombang-ambing tanpa bisa mendarat.

Birmingham mengatakan bahwa meskipun dia cenderung untuk tidak mempercayai semua yang ada di media pemerintah China, laporan tentang pembatasan batu bara itu menyebabkan para pelaut pengirim batu bara menjadi sengsara.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya