Berita

Ekonom senior Rizal Ramli/Repro

Politik

Rizal Ramli: Program Kemiskinan Bukan Cuma BLT Dan Bansos Yang Ujungnya Dicolong

RABU, 16 DESEMBER 2020 | 05:38 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Mengatasi persoalan kemiskinan di Indonesia perlu dilakukan dengan mengubah kebijakan yang selama ini diterapkan pemerintah, termasuk di masa pandemi Covid-19.

Sebab menurut ekonom senior Rizal Ramli, kebijakan yang ditelurkan pemerintah untuk mengatasi kemiskinan kerap keliru.

"Jadi program kemiskinan itu bukan hanya bagi-bagi BLT (bantuan langsung tunai), Bansos (bantuan sosial), itu pun dicolong (dikorupsi), tapi policy. Policy itu bisa mengubah rakyat jadi lebih kaya, dapat pekerjaan, dapat kemakmuran," kata Rizal Ramli dalam acara ILC TVOne, Selasa malam (15/12).


Selama ini, ia melihat pemerintahan era Presiden Joko Widodo banyak mengeluarkan kebijakan dalam wujud kartu. Sebut saja kartu tani yang harus dimiliki petani dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia. Melalui kartu tani pula, para petani bisa mendapatkan pupuk bersubsidi.

Namun sayang, fakta di lapangan justru berbicara lain. Rizal Ramli mengaku sering mendapat laporan langsung dari masyarakat mengenai kesulitan petani mendapatkan subsidi pupuk.

Bila hal ini dibiarkan, ia khawatir target pertumbuhan ekonomi di semester pertama tahun 2021 tak akan terwujud.

"Semester 1 tahun depan akan ada kesulitan cashflow, dan saya belum lihat ada terobosan yang bagus buat menyelesaikan masalah ini. Pejabat Jokowi hari ini, para menterinya ada dua kategori," lanjut RR.

Pertama, kata RR, para bawahan Presiden Jokowi kini lebih banyak menyibukkan diri untuk mengumpulkan uang pensiun, dibanding kerja nyata untuk mewujudkan misi Jokowi-Maruf hingga 2024 mendatang.

"Nah yang kedua, mereka melakukan akumulasi politik, punya ambisi setelah 2024," tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya