Berita

Raja Maroko Mohammed VI terlihat di 'House of Memory' Essaouira pada Januari 2020/Net

Dunia

Untuk Pertama Kalinya Maroko Masukkan Kurikulum Pelajaran Sejarah Dan Budaya Yahudi

SELASA, 15 DESEMBER 2020 | 11:17 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Maroko akan segera menjadi negara pertama di kawasan Afrika Utara yang memasukkan sejarah dan budaya Yahudi ke dalam kurikulum sekolahnya.

Kepala program akademik di Kementerian Pendidikan Maroko, Fouad Chafiqi, mengatakan bahwa  langkah itu bertujuan untuk menyoroti identitas Maroko yang beragam.

“Meskipun ada kehadiran orang Yahudi di Maroko sebelum abad ke-18, satu-satunya catatan sejarah yang dapat dipercaya berasal dari masa itu,” kata Chafiqi, seperti dikutip dari AFP, Senin (14/12).

Chafiqi juga mengatakan keputusan itu dibuat sebagai bagian dari pembenahan kurikulum pendidikan yang sedang berlangsung di Maroko, yang dimulai pada tahun 2014.

“Ini adalah yang pertama di dunia Arab,” kata Serge Berdugo, sekretaris jenderal Dewan Komunitas Yahudi Maroko kepada AFP, seperti dikutip dari Memo, senin (14/12).

Langkah untuk menambahkan sejarah dan budaya Yahudi ke dalam pelajaran itu diam-diam diluncurkan sebelum  kesepakatan normalisasi antara Israel dan Maroko  yang ditengahi Presiden AS Donald Trump pekan lalu.

Sebagai bagian dari rencana tersebut, dua buku baru akan diperkenalkan ke dalam kurikulum, yang akan memuat deskripsi tentang kehidupan dan warisan Yahudi Maroko di bawah Sultan Mohammed Ben Abdellah Al-Khatib, keturunan dinasti Alawit.

Buku-buku tersebut, ditujukan untuk kelas empat dan enam, termasuk catatan sejarah yang berasal dari abad ke-17 hingga hari ini.

Dikutip dari AFP, komunitas Yahudi telah hadir di Maroko sejak jaman dahulu dan berkembang selama berabad-abad, terutama dengan kedatangan orang-orang Yahudi yang diusir dari Spanyol oleh raja-raja Katolik setelah 1492. Pada akhir 1940-an, orang Yahudi Maroko berjumlah sekitar 250 ribu- sekitar 10 persen dari populasi saat itu.

Setelah pembentukan negara Israel pada tahun 1948, banyak yang meninggalkan Maroko dan bermigrasi kembali ke Israel. Sekarang komunitas Yahudi di Maroko berjumlah 3.000 orang, masih merupakan yang terbesar di Afrika Utara.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya