Berita

Ketua Fraksi PKS DPR, Jazuli Juwaini/Ist

Politik

Soroti Kasus Habib Rizieq, Fraksi PKS: Polri Harus Profesional, Jangan Ciderai Keadilan Rakyat

SENIN, 14 DESEMBER 2020 | 02:53 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Penanganan kasus hukum Habib Rizieq Shihab (HRS) oleh pihak kepolisian harus dilakukan secara profesional dan proporsional.

"Aparat kepolisian sedang disorot dalam kasus ini. Rakyat menuntut aparat berlaku profesional dan proporsional dalam koridor hukum positif yang objektif. Lebih dari itu, aparat diminta tidak menciderai rasa keadilan rakyat dalam menegakkan hukum," kata Ketua Fraksi PKS DPR, Jazuli Juwaini dalam keterangan tertulisnya, Minggu (13/12).

Keprofesionalan pihak kepolisian penting mengingat menurut Jazuli, delik kasus Habib Rizieq tentang pelanggaran protokol kesehatan juga masih debatable. Sebab Habib Rizieq telah dikenakan sanksi denda sesuai peraturan.


Termasuk delik pidana tentang penghasutan mengacu pada Pasal 160 dan 216 KUHP yang diakuinya masih bisa diperdebatkan.

Intinya, kata anggota Komisi I DPR ini, aparat dituntut menjawab keraguan, kritik, dan pertanyaan publik melalui asas profesionalitas dan proporsionalitas aparat.

"Jika masalahnya pelanggaran protokol kesehatan akibat kerumunan, apakah tuntutan serupa ditegakkan untuk pelanggar lainnya yang publik melihat banyak terjadi di berbagai tempat?" urainya.

Di sisi lain, Fraksi PKS mengapresiasi langkah Habib Rizieq dan FPI yang telah berkomitmen menempuh koridor hukum. Habib Rizieq dengan kesadaran penuh datang memenuhi panggilan polisi, diikuti tersangka lain.

Ia juga mengapresiasi sikap Habib Rizieq yang telah menyatakan permintaan maafnya secara terbuka akibat kerumunan yang terjadi serta meminta pendukungnya untuk tetap tenang mengikuti proses hukum.

"Fraksi PKS terus mengawal kasus ini. Terhadap peristiwa meninggalnya 6 orang Laskar FPI, kami meminta klarifikasi Kapolri dan mendorong terbentuknya tim pencari fakta independen termasuk investigasi melalui Komnas HAM yang tengah berjalan," tandasnya.

Populer

Stop Sensasi Energi: Negara Harus Tegas soal Bahan Bakar “Bobibos”

Selasa, 11 November 2025 | 21:37

Pelajaran dari Taipei-Taichung: Rasionalitas yang Hilang di Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Jumat, 07 November 2025 | 14:51

Dua Wajah Sherly

Senin, 10 November 2025 | 08:15

Analisis Hukum Normatif atas Kasus Delik Ijazah Jokowi

Senin, 10 November 2025 | 01:36

Razia Tambang Pasir Ilegal

Selasa, 04 November 2025 | 05:33

Guru Abdul Muis: Presiden Prabowo Seorang Patriot yang Humanis

Kamis, 13 November 2025 | 16:31

Guru Abdul Muis: Dasco Jembatan Pertemuan Rehabilitasi Hukum dengan Presiden

Kamis, 13 November 2025 | 18:17

UPDATE

Produsen Mesin Swiss Alihkan Produksi ke Amerika

Jumat, 14 November 2025 | 20:03

Bawaslu Kembangkan Model Pengawasan Berbasis AI

Jumat, 14 November 2025 | 19:52

Prabowo Ungkap Ikatan Emosional Mendalam dengan Yordania di Pertemuan Bilateral

Jumat, 14 November 2025 | 19:51

Raja Yordania Kecam Keras Peristiwa Ledakan di SMAN 72 Jakarta

Jumat, 14 November 2025 | 19:21

Pramono Dorong Anggota Baru HIPMI Jaya Jadi Penggerak Ekonomi

Jumat, 14 November 2025 | 19:16

Indonesia Jual 12 Juta Ton Karbon Berbasis Teknologi ke Norwegia

Jumat, 14 November 2025 | 19:10

Raja Yordania Hadiahkan Penghargaan Tertinggi untuk Presiden Prabowo

Jumat, 14 November 2025 | 18:49

Masjid Al Ikhlas PIK Sudah Tahap Finishing

Jumat, 14 November 2025 | 18:48

Aspri Hotman Paris Mangkir dari Panggilan KPK

Jumat, 14 November 2025 | 18:42

Menkeu Purbaya akan Terbang ke China: Jangan Sampai Kita Rugi

Jumat, 14 November 2025 | 18:24

Selengkapnya