Berita

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres/Net

Dunia

Sekjen PBB Nyalakan Alarm Darurat Iklim, Minta Pemimpin Dunia Komitmen Capai Netralitas Karbon

MINGGU, 13 DESEMBER 2020 | 07:34 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mendesak para pemimpin dunia untuk mengumumkan keadaan darurat iklim untuk menghindari bencana pemanasan global.

Desakan itu disampaikan Guterres saat membuka KTT Iklim yang digelar secara virtual pada Sabtu (12/12), di mana lebih dari 70 pemimpin dunia akan menyampaikan pidatonya terkait emisi pemanasan global.

"Adakah yang masih menyangkal kita sedang menghadapi keadaan darurat yang dramatis?" kata Guterres, seperti dikutip Reuters.

"Itulah sebabnya hari ini, saya menyerukan semua pemimpin dunia untuk mendeklarasikan keadaan darurat iklim di negara mereka sampai netralitas karbon tercapai," tambahnya.

Guterres juga menyoroti lebih dari 50 persen paket stimulus pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19 digunakan untuk sektor-sektor terkait dengan produksi dan konsumsi bahan bakar fosil, alih-alih energi rendah karbon.

Untuk itu, ia mengimbau agar para pemimpin dunia untuk memasukan upaya pengurangan karbon ke dalam paket stimulus pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

"Ini tidak bisa diterima. Triliunan dolar yang dibutuhkan untuk pemulihan Covid adalah uang yang kita pinjam dari generasi mendatang," kata Guterres.

"Kita tidak dapat menggunakan sumber daya ini untuk mengunci kebijakan yang membebani generasi mendatang dengan segunung utang di plenet yang rusak," sambungnya.

Sebagai tuan rumah, Inggris pada Jumat (11/12) telah mengumumkan janjinya untuk mengakhiri dukungan langsung pemerintah terhadap proyek bahan bakar fosil di luar negeri.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan negara-negara dapat bekerja sama untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil hingga mengubah praktik pertanian.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya