Berita

Kondisi salah satu ruangan Puskesmas Cibatu setelah diamuk keluarga pasien/RMOLJabar

Nusantara

Tak Terima Meninggal Saat Dirawat, Keluarga Pasien Rusak Fasilitas Puskesmas Cibatu

MINGGU, 13 DESEMBER 2020 | 02:41 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Sebuah insiden yang berujung kerusakan terjadi di Puskesmas Cibatu, Kabupaten Garut, pada Jumat malam kemarin (11/12). Penyebabnya, ada seseorang yang tak terima anggota keluarganya meninggal saat menjalani perawatan.

Kejadian perusakan ini diduga akibat keluarga pasien menganggap pelayanan kurang maksimal sehingga menyebabkan anggota keluarganya meninggal saat dirawat.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dr Leli Yuliani, membenarkan peristiwa tersebut. Pelaku perusakan diketahui merupakan anak pasien yang meninggal.


Menurutnya, keluarga pasien mengamuk akibat ada kesalahpahaman. Keluarga pasien kesal karena orang tuanya tidak segera dipindahkan ke rumah sakit rujukan.

"Pihak Puskesmas merujuk pasien ke rumah sakit rujukan, namun setelah surat disampaikan tak kunjung ada konfirmasi sehingga pasien meninggal dunia di Puskesmas," ujarnya, Sabtu (12/12).

Pasien yang meninggal dunia ini berasal dari Kecamatan Sukawening Garut, mulai mendapatkan perawatan di Puskesmas Cibatu pada Selasa (8/12).

Selanjutnya, pada Rabu (9/12), atas permintaan keluarga pihak Puskesmas mengirimkan surat rujukan ke rumah sakit agar pasien mendapatkan perawatan lebih jauh.

Namun, hal ini terkendala kondisi rumah sakit yang memang sedang penuh.

"Sekarang ini kondisi rumah sakit rujukan banyak penuh karena beberapa hal, di antara beberapa rumah sakit rujukan ada yang ditutup sementara," ungkap Leli.

Lanjut Leli, akibat keluarga pasien mengamuk, pembatas Puskesmas dan fasilitas lainnya mengalami kerusakan. Namun pihaknya hingga saat ini belum mendapat informasi lebih detail kerusakan apa saja akibat perbuatan keluarga pasien.

"Tetapi kami tak akan meneruskan ke jalur hukum, kami selesaikan secara kekeluargaan," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya