Berita

Pahala Nainggolan (kiri) dan Benny K. Harman/RMOL

Politik

KPK Dan 5 Perwakilan Parpol Bahas Pendanaan Parpol, Benny K. Harman: Perlu Intervensi Negara

JUMAT, 11 DESEMBER 2020 | 17:41 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama lima partai politik (Parpol) membahas soal pendanaan parpol agar mencegah korupsi yang melibatkan kader parpol.

Deputi Bidang Pencegahan KPK, Pahala Nainggolan mengatakan, diskusi bersama lima parpol di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan yang berlangsung hari ini dilakukan secara tertutup dan terbatas.

"Kita undang lima (parpol) dari PDIP, dari Demokrat, dari Nasdem, Golkar dan dari PPP. Semuanya hadir kecuali Pak Hasto mewakili PDI lewat zoom," ujar Pahala Nainggolan kepada wartawan, Jumat sore (11/12).


Sementara itu, hanya ada satu perwakilan parpol yang menemui wartawan. Yaitu, perwakilan dari Partai Demokrat, Benny Kabur Harman.

"Dalam diskusi lima perwakilan partai politik tadi dengan KPK, kami menyoroti pentingnya partai politik di dalam penguatan demokrasi dan pemberantasan korupsi," kata Benny.

Benny pun membeberkan catatan penting hasil diskusi yang digelar secara tertutup dan terbatas itu.

"Yang pertama bahwa demokrasi elektoral yang kita jalankan selama ini tidak mampu mencegah munculnya praktik korupsi apabila partai politik tidak diperkuat. Oleh sebab itu tadi kami mendiskusikan pentingnya partai politik ini, penguatan partai politik, komitmen partai politik," jelas Benny.

Selain itu kata Benny, diskusi tadi juga adanya pembahasan soal pendanaan untuk parpol.

"Pentingnya juga pendanaan partai politik. Tadi ada diskusi bahwa perlu intervensi negara, state intervention, dalam political pendanaan partai politik," kata Benny.

"Yang tadi disampaikan oleh temen-temen KPK bahwa isu ini sudah lama didiskusikan dan kita terus-menerus nanti akan sampai pada satu titik untuk menyepakatinya," sambungnya.

Karena kata Benny, dengan menguatkan parpol untuk pencegahan korupsi, maka demokrasi akan produktif dengan tidak menghasilkan pemimpin yang melakukan tindak pidana korupsi.

"Kita tahu bersama ujung-ujungnya kena OTT KPK atau ditangkap oleh KPK. Tadi ini tadi diskusi yang kami sampaikan, kami kembangkan, dan tadi sepakat dengan KPK akan kita secara periodik melakukan diskusi semacam ini," pungkas anggota Komisi II DPR RI.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya