Berita

Gde Siriana Yusuf/Repro

Politik

Gde Siriana: Pelanggaran HAM Berlanjut Sejak Orba Dan Melahirkan Industri Hukum

JUMAT, 11 DESEMBER 2020 | 14:37 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Tindakan melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) dinilai masih terpelihara sejak masa orde baru hingga sekarang ini.

Salah seorang yang menilai demikian adalah Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (INFUS), Gde Siriana Yusuf.

"Pelanggaran HAM sejak era ORBA tidak pernah mati justru masih berlanjut dan menguat," ujar Gde Siriana kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (11/12).


Menurut Komite Politik dan Pemerintahan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ini, pelanggaran HAM yang nyata terlihat di masa pemerintahan sekarang ini adalah penegakkan hukum yang tajam ke bawah tumpul ke atas.

"Negara tidak hadir ketika terjadi abuse of power oleh penegak hukum, sehingga hukum ditegakkan secara tebang pilih dan melahirkan sebuah industri hukum," tuturnya.

Persoalan penegakan hukum, lanjut Gde Siriana, telah membentuk budaya kekerasan dan pemahaman yang salah dalam penegakan hukum di masyarakat. Sehingga menyebabkan terjadinya divided society (perpecahan) di masyarakat.

Gde Siriana menyebutkan satu bentuk nyata dari penegakkan hukum oleh aparat pemerintah yang cendrung melanggar HAM.

"Pembungkaman demokrasi. di Indonesia ini sangat erat kaitannya dengan persoalan ketimpangan ekonomi dan ketidakadilan sosial yang berwujud dalam konflik-konflik agraria, perburuhan dan penguasaan ruang publik," jelasnya.

Dalam konteks ini, Gde Siriana menilai pemerintah lamban dalam merespon pelanggaran-pelanggaran HAM. Karena menurutnya, negara seakan-akan sudah demokratis dengan adanya Pemilu, tapi setelah pemilu demokrasi dikelola dengan cara represif.

"Pemerintah Jokowi lebih mengutamakan pembangunan infrastruktur tetapi membiarkan kelemahan-kelemahan pada persoalan HAM dan demokrasi. Bahkan menjadikan lembaga polisi negara sebagai alat kekuasaan," katanya.

"Dan juga seperti menerapkan UU ITE kepada orang-orang yang kritis terhadap pemerintah," demikian Gde Siriana Yusuf.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya