Berita

residium KAMI Din Syamsuddin/Net

Politik

Singgung Kediktatoran Konstitusional, Din Syamsuddin: Demokrasi Dan HAM Indonesia Tunjukkan Titik Lemah

KAMIS, 10 DESEMBER 2020 | 21:54 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia dewasa ini semakin menunjukkan titik lemahnya.

Hal ini lantaran banyaknya praktek antidemokrasi dan dehumanisasi di tanah air. Padahal, seharusnya demokrasi dan HAM dijunjung tinggi oleh penguasa.

Demikian disampaikan Presidium KAMI Din Syamsuddin saat menjadi narasumber dalam diskusi daring bertajuk "Pelanggaran HAM dan Demokrasi Di Era Reformasi" yang diselenggarakan oleh FAPI dan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Kamis (10/12).


"Hanya ingin menyampaikan pikiran perasaan pribadi, betapa demokrasi dan HAM yang seharusnya koheren itu, justru itulah titik lemah Indonesia," ujar Din Syamsuddin.

Din menilai, arogansi kekuasaan belakangan ini semakin menjadi-jadi. Seperti penangkapan para aktivis yang kritis terhadap pemerintah, hingga pembunuhan yang menewaskan warga negara.  

"Hari-hari ini kita rasakan itu semua. Bukan hanya penangkapan dan penahanan aktivis tanpa alasan-alasan yang bisa dibenarkan, tetapi pembantaian-pembantaian pembunuhan-pembunuhan terhadap rakyat warga negara," katanya.

Menurut mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini, arogansi kekuasaan yang semakin menjadi-jadi itu akibat adanya kediktatoran konstitusional.

"Karena apa yang terjadi? Sebagaimana juga sering saya ungkapkan, adanya gelagat constitutional dictatorship atau kediktatoran konstitusional. Yang kemudian bertumpuk dengan apa yang disebut arogansi kekuasaan, hari-hari ini kita rasakan itu semua," sesalnya.

"Ini semua adalah sebuah pelanggaran terhadap konstitusi, adalah tindakan inkonstitusional, tindakan antikonstitusional," demikian Din Syamsuddin.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya