Berita

Diskusi Empat Pilar MPR RI bertema “Membaca Proses Demokrasi Pilkada di Tengah Pandemi”/RMOL

Politik

Arwani Thomafi: Masih Ada Persoalan Serius, Sisi Kedaulatan Rakyat Betul-betul Tercermin Dalam Pilkada

KAMIS, 10 DESEMBER 2020 | 18:50 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pilkada Serentak yang digelar pada 9 Desember kemarin, disambut antusiasme masyarakat di sejumlah daerah.

Namun begitu, masih ada persoalan serius yang harus dibenahi dan menjadi perhatian penyelenggara pemilu, dalam hal ini KPU dan Bawaslu.

Begitu kata Ketua Fraksi PPP MPR RI, Arwani Thomafi saat menjadi narasumber dalam diskusi Empat Pilar MPR RI bertema “Membaca Proses Demokrasi Pilkada di Tengah Pandemi” di Media Center DPR RI, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/12).


Arwani mengungkapkan, antusiasme masyarakat pantura misalnya, betapa gegap gempitanya mengikuti pilkada yang telah digelar kemarin.

"Antusiasme masyarakat yang tinggi, apa karena berdaulat atau ada 'amplop'-nya?" kelakar Arwani.

Sebab, kata Arwani, pilkada sejatinya harus dipahami tidak hanya menyoal teknis memilih pemimpin atau dipilih sebagai pemimpin semata.

Menurutnya, lebih dari itu ada nilai-nilai demokrasi dalam proses pilkada tersebut.

"Nilai-nilai itu, semisal hak-hak dasar untuk memilih dengan merdeka, bukan karena pengaruh apalagi tekanan," tuturnya.

"Bagi saya, inilah esensi dari nilai kedaulatan rakyat yang menjadi perhatiannya sebagai anggota rumah kebangsaan MPR. Termasuk bagaimana mengimplementasikan nilai Pancasila dalam hajatan pilkada, sehingga sisi kedaulatan rakyat betul-betul tercermin dalam pilkada," sambungnya menjelaskan.

Ditambahkan Arwani, nilai lain yang perlu untuk dipahami dari sebuah proses pilkada, yakni harus bisa menjaga integrasi bangsa. Isu-isu yang dikembangkan sepanjang kontestasi, juga tidak seharusnya terjadi disintegrasi.

Sejauh ini, sambung Arwani, Pilkada 2020 yang berlangsung di tengah pandemi Covid-19 cukup terkonfirmasi berjalan baik. Meskipun ada beberapa catatan terutama soal politik uang yang diharapkan tidak menjadi budaya karena bisa mendegradasi nilai kedaulatan rakyat.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya