Berita

Presiden dan CEO Dubai Chamber of Commerce and Industry, Hamad Buamim/Net

Dunia

Dubai: Kami Tidak Punya Masalah Dengan Produk Israel Dari Tepi Barat, Normalisasi Akan Untungkan Palestina

KAMIS, 10 DESEMBER 2020 | 12:42 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Puluhan ribu warga Palestina bekerja pada pabrik-pabrik milik Israel. Kepala Kamar Dagang dan Industri Israel mengatakan, itu seharusnya menjadi catatan pihak Palestina untuk bergabung dengan proses normalisasi demi kesejahteraan rakyatnya.

Dubai telah mengkalin bahwa Uni Emirat Arab tidak memiliki masalah dengan mengimpor produk Israel yang diproduksi di Tepi Barat. Hal itu justru membantu meningkatkan ekonomi Palestina melalui pekerja yang dipekerjakan di pabrik.

Presiden dan CEO Dubai Chamber of Commerce and Industry, Hamad Buamim, menekankan bahwa Uni Emirat Arab adalah pasar terbuka. Siapa pun bisa menjalin perdagangan dan membantu populasi di kawasan itu.


UEA sendiri tidak akan memboikot produk Israel dari Tepi Barat, kata Buamim, bahkan dia tidak yakin ada kebutuhan untuk membuat perbedaan. Baginya, semua sama, bisa berdagang dari mana dan ke mana saja.

“Keuntungan dari perjanjian [normalisasi] saat ini dan yang akan datang, akan sangat besar untuk Palestina. Mereka memiliki potensi untuk membuat perubahan yang diperlukan di daerah tersebut,” kata Buamim, seperti dikutip dari Times of Israel, Rabu (9/12).

Dia berharap politisi Palestina akan memahami manfaat dari hubungan normalisasi dan bergabung dalam proses diplomatik. Ini akan berdampak baik bagi ekonomi Palestina, menurut Buamin, daripada mereka sibuk mengecam dan mengkritik.

Buamim tidak merinci apakah produk dari Tepi Barat perlu diberi label. Pekan lalu Bahrain menarik kembali pernyataan yang dibuat oleh menteri perdagangan kerajaan di mana dia mengatakan bahwa produk Israel dari Tepi Barat dapat diberi label sebagai produkdari Israel.

Resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa menyerukan untuk membuat perbedaan saat memberi label produk dari wilayah tersebut.

Dunia internasional menganggap permukiman Israel di Tepi Barat adalah ilegal, meskipun AS di bawah pemerintahan Trump mengubah kebijakannya, dengan mengatakan tidak lagi memandangnya seperti itu.

Buamim mengungkapkan, normalisasi yang telah disepakati Israel, Bahrain, dan UEA, telah membuat serbuan bisnis orang Israel ke UEA serta jalinan kerja sama pebisnis Palestina dengan dengan Israel.

Menurutnya, saat ini sudah tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan atau dicurigai.

Orang-orang Palestina tiba di Israel melalui Yordania atau rute lain, kata Buamim. Mereka berperan dalam pengembangan ekonomi dan perdagangan menggantikan para pemimpin politik mereka.

Menurut Buamim, ada banyak negara Arab lainnya yang menaruh perhatian besar pada apa yang terjadi antara Israel dan UEA. Ia memprediksi, cepat atau lambat mereka akan menemukan cara sendiri untuk mengikuti proses normalisasi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya