Berita

Gedung EMA/Net

Dunia

Dokumen Vaksin Diretas, Badan Obat-obatan Eropa Pastikan Serangan Tidak Berdampak Sistem Mereka

KAMIS, 10 DESEMBER 2020 | 08:26 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perusahaan bioteknologi Jerman, BioNTech, mengatakan bahwa dokumen yang berkaitan dengan vaksin Covid-19 yang telah dikembangkannya dengan Pfizer telah 'diakses secara tidak sah', tak lama setelah serangan siber di server Badan Obat-obatan Eropa.

European Medicines Agency (EMA), yang bertanggung jawab untuk menilai dan menyetujui vaksin untuk Uni Eropa, mengatakan telah menjadi sasaran serangan dunia maya. Tidak ada rincian lebih lanju

Pfizer dan BioNTech mengatakan dokumen yang berkaitan dengan kandidat vaksin mereka telah diakses, tetapi tidak ada sistem yang dilanggar sehubungan dengan insiden tersebut.


"Kami tidak mengetahui data pribadi apa pun yang sedang diakses," kata Pfizer dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Independent, Rabu (9/12).

Sementara BioNTech mengatakan "tidak menyadari bahwa setiap peserta studi telah diidentifikasi melalui data yang diakses."

"EMA telah meyakinkan kami bahwa serangan dunia maya tidak akan berdampak pada timeline peninjauannya," kedua perusahaan menambahkan.

Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris (NCSC) mengatakan sedang mempelajari situasi dan dampaknya terhadap Inggris, negara pertama tempat vaksin Pfizer / BioNTech telah digunakan.

Seorang juru bicara NCSC mengatakan, "Kami bekerja dengan mitra internasional untuk memahami dampak dari insiden yang memengaruhi regulator obat UE ini. Tetapi saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa regulator obat Inggris telah terpengaruh."

Inggris pada hari Selasa mulai meluncurkan suntikan vaksin pertama di dunia Barat dari vaksin Pfizer dan BioNTech.

Berita tentang serangan dunia maya itu datang sehari sebelum kepala EMA Emer Cooke dijadwalkan memberi tahu Parlemen Eropa tentang proses persetujuan vaksin virus corona.

EMA, yang pindah ke Amsterdam dari London setelah Inggris meninggalkan Uni Eropa pada Januari 2019, juga akan mengadakan pertemuan publik online khusus untuk membahas Covid-19.

EMA sempat tidak bersedia memberikan rincian lebih lanjut tentang serangan itu, hanya mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki insiden tersebut dengan bantuan dari penegak hukum.

“EMA tidak dapat memberikan detail tambahan selama penyelidikan sedang berlangsung. Informasi lebih lanjut akan tersedia pada waktunya,” katanya dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (9/120.

Upaya peretasan terhadap layanan kesehatan dan organisasi medis telah meningkat selama pandemi ketika penyerang mulai dari mata-mata yang didukung negara hingga penjahat dunia maya berebut untuk mendapatkan informasi terbaru tentang wabah tersebut.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya