Berita

Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini/Ist

Politik

Penembakan Laskar FPI, Fraksi PKS: Kapolri Perlu Beri Klarifikasi Kepada Wakil Rakyat

SELASA, 08 DESEMBER 2020 | 18:23 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Insiden penembakan hingga mengakibatkan enam laskar Front Pembela Islam (FPI) meninggal dunia menjadi perhatian Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPR RI.

Menyesalkan kejadian tersebut, Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini pun meminta kepada Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Idham Azis menjelaskan secara gamblang duduk perkara yang membuat anggota polisi harus melepas tembakan kepada enam laskar pengawal Habib Rizieq tersebut.

"Sebagai wakil rakyat, fraksi PKS akan meminta DPR memanggil Kapolri untuk mendapatkan keterangan dan klarifikasi yang sejelas-jelasnya," kata Jazuli Juwaini dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/12).


Selain itu, Fraksi PKS juga mendorong pemerintah untuk membentuk tim pencari fakta independen guna menjawab keraguan publik dan menjamin keadilan, transparansi, dan akuntabilitas penanganan kasus yang terjadi pada Senin dinihari (7/12).

"Korban jiwa dari anak bangsa adalah kerugian besar bagi bangsa Indonesia secara keseluruhan dan tidak mencerminkan budaya hukum yang tertib dan damai," lanjutnya.

Terlebih dalam perkembangan kasusnya, terjadi perbedaan informasi antara versi kepolisian dan versi FPI. Ada simpang siur dan potensi pelanggaran seputar peristiwa tersebut hingga menyebabkan kematian 6 orang anggota laskar FPI.

"Fraksi PKS mendapat banyak pertanyaan dan dorongan dari publik untuk mengawal kasus ini sehingga berjalan dalam koridor hukum (pro justicia) yang transparan, adil, dan akuntabel," katanya.

"Ini adalah ujian profesionalisme Polri dalam menangani perkara sesuai dengan slogannya, profesional, modern dan terpercaya (promoter). Negara kita adalah negara hukum, maka semua pihak harus tunduk dan patuh pada koridor hukum," pungkas Jazuli.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Gunting Pita Cegah Bencana

Minggu, 30 November 2025 | 03:18

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Larangan Reklame Produk Tembakau Mengancam Industri Periklanan

Minggu, 07 Desember 2025 | 08:05

Indonesia Raih Juara 2 di MHQ Disabilitas Netra Internasional 2025

Minggu, 07 Desember 2025 | 08:03

Nasihat Ma’ruf Amin soal Kisruh PBNU

Minggu, 07 Desember 2025 | 07:48

Kemenkop–Kejagung Perkuat Pengawasan Kopdes Merah Putih

Minggu, 07 Desember 2025 | 07:35

China Primadona Global

Minggu, 07 Desember 2025 | 07:01

UUD 1945 Amandemen Masih Jauh dari Cita-cita Demokrasi Pancasila

Minggu, 07 Desember 2025 | 06:37

Pekerja Pengolahan Tuna di Jakarta, Bali dan Sulut Masih Memprihatinkan

Minggu, 07 Desember 2025 | 06:12

Bakamla dan Indian Coast Guard Gelar Latihan Bareng di Laut Jawa

Minggu, 07 Desember 2025 | 05:55

Program Edukasi YSPN Cetak Regenerasi Petani Muda

Minggu, 07 Desember 2025 | 05:37

Saatnya Rakyat jadi Algojo

Minggu, 07 Desember 2025 | 05:09

Selengkapnya