Berita

Menteri Luar Negeri Wang Yi yang/Net

Dunia

Pernyataan Menlu Tiongkok Soal Pembukaan Kembali Dialog Antara China-AS, Pengamat: Ini Isyarat Baik Buat Joe Biden

SELASA, 08 DESEMBER 2020 | 10:42 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Menanggapi pernyataan Menteri Luar Negeri Wang Yi yang menyerukan agar Beijing-Washington membuka kembali dialog, sejumlah pengamat mengatakan bahwa hal itu dapat memecahkan kebuntuan yang selama ini terjadi dan bisa menjadi isyarat yang baik bagi Presiden AS terpilih Joe Biden.

Wang, yang juga Penasihat Negara, mengatakan hal itu selama menggelar konferensi video bersama delegasi dari dewan direksi US-China Business Council di Beijing, Senin (7/12).

“Masalah apa pun dapat dibawa ke meja untuk dibahas, dan kedua negara dapat berkomunikasi tentang masalah strategis, keseluruhan dan jangka panjang, sementara mereka juga dapat melakukan konsultasi tentang topik tertentu,” kata Wang.


Pengamat China menafsirkan pernyataan Wang sebagai isyarat niat baik untuk pemerintahan Biden yang akan datang, setelah hubungan China-AS tenggelam di tengah perang perdagangan, campur tangan AS yang terang-terangan atas pertanyaan Hong Kong dan Taiwan, dan tindakan keras yang berbahaya terhadap sejumlah perusahaan teknologi China termasuk Huawei dan TikTok.

“Kemungkinan besar dialog tentang masalah ekonomi dan perdagangan akan dibuka terlebih dahulu, karena wilayah tersebut memiliki kepentingan bersama, menguntungkan kedua belah pihak dan tidak melibatkan konflik ideologis,” kata Gao Lingyun, seorang ahli dari Akademi Ilmu Sosial China di Beijing, seperti dikutip dari Global Times, Selasa (8/12).

Sementara mantan Wakil Menteri Perdagangan China Wei Jianguo, mengatakan di forum tahunan Global Times bahwa hubungan China-AS akan menawarkan lebih banyak peluang untuk kerja sama di bawah pemerintahan Biden.

“Biden tidak akan menggunakan pendekatan tekanan maksimum seperti Presiden AS yang sedang menjabat Donald Trump. Dia cenderung 'mengamati' terlebih dahulu dan mengambil tindakan dengan cara yang rasional dan mantap,” kata Wei.

Meskipun demikian, beberapa pengamat juga mencatat bahwa tidak akan ada perubahan besar dalam kebijakan AS di China.

“Sikap China sangat jelas: bersedia untuk duduk di meja dan mempersempit perbedaan dengan AS pada perjanjian perdagangan fase dua,” kata Gao.

Namun dia mencatat bahwa pembicaraan tentang kesepakatan fase dua mungkin tidak akan diadakan ‘segera’, karena Biden harus terlebih dahulu menghadapi daftar panjang tantangan yang menakutkan.  

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya