Berita

Seorang pria meraih katalog Ikea dari rak majalah/Net

Bisnis

Tujuh Dekade Bertahan, IKEA Putuskan Berhenti Cetak Katalog Fisik

SELASA, 08 DESEMBER 2020 | 06:39 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kabar terbaru yang cukup mengejutkan datang dari raksasa furnitur Swedia, Ikea, yang pada Senin (7/12) mengumumkan bahwa mereka akan berhenti mencetak katalog tahunannya. Ini berarti mengakhiri tradisi yang sudah berlangsung selama tujuh dekade.

Katalog yang biasa terbit tahunan tersebut memberikan gambaran singkat tentang kehidupan kontemporer yang membuatnya sangat populer. Diterbitkan dalam 32 bahasa dan didistribusikan ke seluruh dunia, katalog Ikea melejit dengan sirkulasi yang mencapai puncaknya pada 2016 sebanyak 200 juta eksemplar.

Tetapi karena saat ini lebih sedikit orang yang membaca katalog versi cetak saat tren belanja online melonjak, perusahaan tersebut mengatakan telah mengambil keputusan untuk mengakhiri 'karir sukses Katalog Ikea'.


Katalog pertama dibuat oleh pendiri Ikea, Ingvar Kamprad, pada tahun 195. Saat itu katalog dicetak sebanyak 285 ribu eksemplar yang didistribusikan untuk wilayah sekitar Swedia selatan, tempat perusahaan itu didirikan.

“Selama 70 tahun ini telah menjadi salah satu produk kami yang paling unik dan ikonik,” kata Konrad Gruss, Managing Director di Inter Ikea Systems, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AFP, Senin (7/12).

“Membalik halaman dengan katalog kesayangan kita itu emosional tapi rasional,” tambah Gruss.

Menghapus katalog fisik adalah bagian dari transformasi Ikea menjadi lebih digital dan mempermudah akses bagi para pelanggan, kata perusahaan itu sambil mencatat bahwa penjualan online telah meningkat sebesar 45 persen di seluruh dunia tahun lalu.

Yang terakhir dicetak adalah versi 2021 yang dikirim musim panas ini dan dicetak sebanyak 40 juta eksemplar.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya