Berita

Ketua Pemuda Perbatasan Boven Digoel, Steven Mamo/RMOLPapua

Politik

Ketua Pemuda Perbatasan Boven Digoel: Dalam Budaya Kami Tidak Ada Bakar-bakar Rumah

SABTU, 05 DESEMBER 2020 | 23:40 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kerusuhan yang melanda Boven Digoel, Papua, terkait dengan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 seharusnya tidak perlu terjadi. Karena tanah Boven Digoel adalah tanah yang penuh cinta.

Demikian disampaikan Ketua Pemuda Perbatasan Boven Digoel, Steven Mamo, menyikapi kerusuhan yang berujung pembakaran rumah salon Bupati Boven Digoel nomor urut 02, Chaerul Anwar.

Menurut Steven, pendekatan yang paling utama digunakan oleh masyarakat Boven Digoel adalah pendekatan hati. Sehingga sebenarnya di Boven Digoel tidak boleh ada kekerasan dan anarkisme.


Hal tersebut sesuai dengan moto Kabupaten Boven Digoel “Saya Ada Maka Kamu Ada, Kamu Ada Maka Saya Ada”. Sehingga secara tidak langsung telah mengajak semua suku-suku yang ada di Boven Digoel  untuk membentuk pemerintahan yang bergotong royong tanpa melihat berbagai macam latar belakang dan nilai primodial yang melekat pada diri seseorang.

Terkait dengan Pilkada di Boven Digoel, dikatakan Steven, sampai sejauh ini masih belum ada regulasi, baik Peraturan Daerah maupun peraturan perundang-undangan lainnya terkait tidak dibolehkannya suku lain Non Orang Asli Papua untuk maju sebagai calon Bupati dan calon Wakil Bupati di Kabupaten Boven Digoel.

Dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota, memang tidak memberikan kekhususan hanya Orang Asli Papua yang dapat mencalonkan diri sebagai Bupati dan Wakil Bupati di setiap Kabupaten/ Kota di Papua. Jadi, menurutnya, tidak salah Chaerul Anwar maju sebagai Bupati Boven Digoel.

“Rekomendasi partai tidak salah dan sesuai dengan regulasi, karena jika kita lihat ke depan siapapun yang terpilih dialah yang terbaik untuk Kabupaten Boven Digoel,” ujar Steven kepada Kantor Berita RMOLPapua, Jumat (5/12).

Menyangkut dengan didiskualifikasinya pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Boven Digoel nomor urut 4, Yusak Yalowo dan Yakobus jekson Waremba, yang mengakibatkan para simpatisannya mengamuk dan membakar rumah Chaerul Anwar, Steven menegaskan bahwa yang dilakukan para pendukungnya itu adalah hal yang salah. Sebab tidak sesuai dengan aturan dan tradisi budaya masyarakat Boven Digoel.

“Dalam aturan tradisi budaya kami tidak ada bakar-bakar rumah. Semua permasalahan semestinya diselesaikan sesuai dengan hukum ada kita yaitu musyawarah mufakat,” tegasnya.

Dirinya juga menyesalkan partai politik pengusung Yusak Yalowo dan Yakobus Jekson Waremba, yaitu Partai Golkar, Perindo, dan Demokrat, yang dinilainya tidak memberikan pendidikan politik yang baik dan benar kepada para kader dan simpatisannya karena tidak mampu menjadi sarana bagi aspirasi masyarakat. Hingga akhirnya masyarakat melakukan aksi anarkis sampai dengan pembakaran rumah.

Sebagai ketua dari Pemuda Perbatasan, Steven mengutuk keras tindakan anarkisme yang terjadi di Boven Digoel beberapa waktu lalu. Dia berharap aparat dapat menegakan hukum sebenar-benarnya dan dapat menangkap para pelaku.

“Kami yakin dan percaya bahwa Boven Digoel ini adalah bagian dari Republik Indonesia yang taat akan hukum, semua permasalahan kita serahkan saja kepada hukum, karena semua sudah di atur dalam perundang-undangan,” imbuhnya.

Para pemuda perbatasan dari Wairin sampai dengan Bainking bersepakat untuk mensukseskan Pilkada di Boven Digoel, dan pemilu harus berjalan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan dalam PKPU, yaitu pada 9 Desember 2020.

“Kami berharap kepada negara agar bisa hadir bersama-sama mengawal proses pelaksanaan Pemilu ini sampai dengan berakhir,” pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya