Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Remaja Palestina Tewas Ditembak Pasukan Israel, Kemenlu Ancam Bawa Ke Pengadilan Internasional

SABTU, 05 DESEMBER 2020 | 11:07 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Seorang remaja Palestina berumur 13 tahun dilaporkan tewas ditembak pasca bentrokan antara demonstran dengan tentara Israel di sela-sela protes pendirian pemukiman Israel di wilayah Tepi Barat.

Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi remaja tersebut sebagai Ali Ayman Nasr Abu Aliya.

"Dia meninggal karena luka-lukanya setelah ditembak dengan peluru tajam di perut selama bentrokan di utara Ramallah," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (5/12).


"Pemuda itu dipukuli selama demonstrasi di desa Mughayir dan diangkut dalam kondisi kritis ke rumah sakit di Ramallah, di mana dia meninggal," katanya.

Utusan PBB untuk Timur Tengah Nickolay Mladenov mengatakan dalam sebuah tweet bahwa dia terkejut dengan pembunuhan itu.

"Israel harus dengan cepat dan independen menyelidiki insiden yang mengejutkan dan tidak dapat diterima ini," ungkapnya.

Sementara Kementerian luar negeri Palestina mengatakan akan menuntut Israel di Pengadilan Kriminal Internasional atas penembakan tersebut, kantor berita resmi Palestina WAFA melaporkan.

Tentara Israel membantah menggunakan peluru tajam, tetapi mengatakan pihaknya mengetahui laporan mengenai sejumlah perusuh yang terluka dan korban Palestina.

Seorang juru bicara militer mengatakan kepada AFP, puluhan pengunjuk rasa telah melemparkan batu ke arah pasukan keamanan.

"Para perusuh berusaha menggelindingkan batu besar dan membakar ban dari punggung bukit di atas jalan Allon, membahayakan nyawa warga sipil di rute itu," katanya.

"Pasukan keamanan mencegah perusuh memblokir jalan dan menanggapi dengan cara pembubaran kerusuhan," lanjutnya.

Desa Mughayir di Palestina terletak di dekat beberapa permukiman Israel dan telah menjadi lokasi bentrokan antara warga Palestina dan pemukim Israel di masa lalu.

Itu juga dekat daerah Ras al-Teen, di mana Israel telah mengancam untuk menghancurkan sebuah sekolah, sebuah langkah yang dikutuk pada awal November oleh Uni Eropa, yang mendanai pembangunannya.

Israel telah menduduki Tepi Barat sejak 1967.

Lebih dari 450 ribu orang Israel tinggal di permukiman di wilayah itu, rumah bagi lebih dari 2,8 juta orang Palestina.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya