Berita

Ilustrasi nelayan tradisional/Net

Politik

PKS: Segera Tunjuk Menteri KKP Definitif, Bukan Ad Interim Atau Plt

JUMAT, 04 DESEMBER 2020 | 17:01 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Posisi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) harus segera diisi oleh menteri definitif, tak hanya sekadar ad interim atau bahkan pelaksana tugas (Plt).

Menurut Ketua DPP PKS Bidang Tani dan Nelayan, Riyono, kasus dugaan suap yang terjadi di KKP harus menjadi catatan serius bagi kebinet Presiden Joko Widodo. Bila terlibat korupsi, seorang menteri dipastikan telah gagal.

"Dunia kelautan dan perikanan berduka atas tragedi OTT Menteri KKP. Ini menjadi warning bagi semua pejabat jangan bermain dengan amanah melayani nelayan," kata Riyono dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (4/12).


Ia kemudian menyoroti penunjukan Menteri KKP ad interim Luhut Binsar Pandjaitan oleh Presiden Jokowi yang kemudian kembali menunjuk Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai Plt. Menteri KKP.

Penunjukan tersebut dinilai kurang tepat mengingat dari sisi manajemen, presiden punya hak prerogatif untuk segera menunjuk pengganti posisi Menter KKP yang baru.

"Kenapa Pak Jokowi tidak segera menunjuk menteri definitif? Rasanya presiden memiliki semuanya untuk segera berkonsolidasi melakukan penunjukan Menteri Kelautan dan Perikanan definitif," lanjut Riyono.

Penunjukan Menteri Yasin Limpo sebagai Plt juga bisa menggangu kinerja Menteri Pertanian. Jika Menteri Pertanian dibebani tugas di sektor kelautan dan perikanan, tentu tidak akan fokus dalam bekerja.

"Sektor kelautan perikanan saat ini sedang banyak PR yang harus segera ditangani seperti nilai tukar nelayan, kebijakan ekspor lobster yang membuat jejak hitam di KKP, revisi 29 permen era Susi yang dikerjakan Edhy Prabowo dan banyak ditunggu oleh dunia usaha perikanan, illegal fishing di kawasan Natuna oleh nelayan asing yang tak jera," urainya.

Poros maritim dunia yang didengungkan Presiden Jokowi saat ini nyaris tidak terdengar. Bagi Riyono, percepatan penunjukan Menteri KKP harusnya bisa kembali fokus mengurus laut dan perikanan sebagai pilar kebangkitan ekonomi nasional.

"KKP harus kembali fokus menjadikan kesejahteraan nelayan sebagai ruh utama pembangunan kelautan nasional, 50% penduduk miskin kita ada di pedesaan dan pesisir," demikian Riyono.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya