Berita

Bambang 'Beathor' Suryadi saat bersama Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan/Net

Politik

Dilaporkan Ali Ngabalin Ke Polisi, Beathor: Sebagai Relawan Jokowi, Kami Ingin Pemerintahan Ini Bersih

JUMAT, 04 DESEMBER 2020 | 10:59 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Mantan staf Kantor Staf Presiden (KSP) Bambang 'Beathor' Suryadi menanggapi enteng aksi Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin yang melaporkannya ke polisi.

Pelaporan ini sendiri berkaitan tuduhan pencemaran nama baik Beathor kepada Ali Ngabalin terkait kasus ekspor benih lobster atau benur yang menyeret mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.

Beathor yang juga mantan anggota DPR dari PDI Perjuangan itu merasa apa yang dilakukannya semata-mata untuk menjaga agar pemerintahan Joko Widodo bersih dari korupsi.

"Sebagai relawan Jokowi, kami tetap ingin pemerintahan ini bersih dari korupsi sebagaimana niat Jokowi saat ingin menjadi presiden," ujarnya kepada wartawan, Jumat (4/12).

Atas alasan itu, dia menyampaikan penyesalannya pada Ngabalin yang tidak melakukan pencegahan saat ada suap yang melibatkan Edhy Prabowo. Padahal Ngabalin berada dekat dengan Edhy Prabowo saat KPK melakukan aksi penangkapan.

"Kita menyesal, kenapa Ngabalin sebagai Pembina Kementerian KKP tidak melakukan pencegahan atas terjadinya korupsi, padahal dia punya kesempatan dan kemampuan untuk mencegahnya," tegas mantan Ketua Majelis ProDEM itu.

Selain Beathor, Ali Ngabalin turut melaporkan Muhammad Yunus Anis ke polisi. Ngabalin merasa dirinya difitnah karena dituding berkontribusi sebagai orang yang beperan memenjarakan Edhy Prabowo.

“Keluarganya mendengar berita itu sangat sakit sekali. Karena itu, saya sampaikan permohonan maaf atas berita itu," katanya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (3/12).

"Kedua, ada tuduhan bahwa perjalanan dinas saya bersama KKP ke luar negeri itu dibiayai oleh penyuap pengusaha. Saya merasa bahwa mereka sedang membenturkan saya dengan lembaga negara yang namanya KPK," demikian Ngabalin.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya