Berita

Ketua MPR Bambang Soesatyo/Net

Hukum

Ketua MPR Minta Menlu Retno Marsudi Panggil Dubes Inggris Soal Deklarasi Benny Wenda

KAMIS, 03 DESEMBER 2020 | 14:15 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo meminta pemerintah tegas menyikapi deklarasi Benny Wenda soal kemerdekaan Papua Barat. Untuk itu Bamsoet meminta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi agar memanggil Duta Besar Inggris.

"MPR berpandangan penting untuk memanggil dalam hal ini pemerintah melalui Menteri Luar Negeri memanggil Duta Besar (Dubes) Inggris untuk meminta penjelasan mengenai posisi pemerintah Inggris terkait kegiatan kelompok separatis Papua Benny Wenda sesuai dengan hukum Internaisonal yang berlaku," kata Bamsoet di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (3/12).

Agar diketahui, Benny Wenda saat ini sudah berstatus sebagai Warga Negara Asing (WNA) yakni sebagai warga negara Inggris setelah mendapat suaka dari negeri Ratu Elizabeth itu.

Menurut Bamsoet, apa yang dilakukan oleh Benny Wenda merupakan satu perbuatan makar sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 KUHP yang ancaman hukuman pidananya 20 tahun penjara. Disamping, kata dia, apa yang dilakukan oleh Benny Wenda itu menganggu situasi politik yang ada di Papua maupun di seluruh tanah air.

Untuk itu, Bamsoet juga meminta agar pemerintah memberi perhatian lebih terhadap United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) yang telah terbukti melakukan tindakan-tindakan upaya memisahkan diri dari NKRI.

"Saya ingin menyampaikan pesan bahwa negara harus bertindak tegas apapun langkah yang terkait dengan upaya-upaya memisahkan diri atau merebut sebagian tanah air kita," tekan Bamsoet.

Politisi Golkar ini menambahkan, pengakuan dunia internasional terhadap integrasi dan kedaultan wilayah-wilayah Indonesia, Papua Barat adalah bagian tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Dan oleh karenanya pemerintah RI berkewajiban melindungi dan menjaga kedaulatan setiap jengkal wilayah NKRI termasuk Papua Barat," demikian Bamsoet.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya