Berita

Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia KAMI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo/Net

Politik

Soal Pemeriksaan Habib Rizieq, Gatot Nurmantyo: Kalau Memang Negara Ini Adil, Maka Semua Kumpulan Harus Diperiksa

KAMIS, 03 DESEMBER 2020 | 03:51 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Revolusi akhlak memang diperlukan dalam rangka memperbaiki kehidupan berbangsa dan bernegara. Pasalnya, banyak praktek ketidakadilan yang terjadi di Indonesia.

Demikian disampaikan Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia KAMI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo, dalam acara "Dialog Nasional 100 Ulama dan Tokoh" yang disiarkan melalui Front TV, Rabu (2/12).

"Kalau akhlak kita tidak diperbaiki, terjadi kelas-kelas dalam kehidupan berbangsa rakyat. Kita melihat secara gamblang saja, apakah keadilan sudah diperlakukan? Ingat pemerintah itu adalah menerima mandat dari rakyat si pemilik kedaulatan tertinggi," ujar Gatot Nurmantyo.


"Makanya pada saat bangsa ini lahir, negara belum ada, pada tanggal 18 baru negara itu ada. Ada pemerintah, ada pengakuan, ada wilayah. Dari sinilah revolusi akhlak itu sangat penting," imbuhnya.  

Mantan Panglima TNI itu mencontohkan masih adanya praktek ketidakadilan pada pemeriksaan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab oleh Kepolisian terkait kerumunan.

"Contoh saja, singkat saja, apa yang terjadi belakangan ini tentang pemeriksaan Habib Rizieq, kalau memang negara ini adil dan benar-benar beradab maka semua yang kumpulan-kumpulan, periksa semuanya," tegasnya.

Contoh lain, kata Gatot, dalam kasus penangkapan aktivis KAMI Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat dan kawan-kawan. Menurutnya, penetapan tersangka aktivis KAMI menciderai proses hukum itu sendiri.

"Anggota KAMI Syahganda Nainggolan, Bang Jumhur, Bang Anton, pada saat ditangkap saya katakan, jangan kasihanilah mereka, karena mereka bukan pejuang-pejuang karbitan, justru yang kita kasihani ini adalah penyidik," bebernya.

"Karena penyidik di kepolisian ini adalah orang-orang yang pintar-pintar, orang-orang yang cerdas dan pasti mempunyai hati nurani. Ia batinnya tersiksa karena dia harus melakukan pelanggaran hukum untuk menangkap saudara-saudara KAMI. Mereka (anggota KAMI) ditangkap tanpa dua alat bukti," tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya