Berita

Nelayan tradisional/Ist

Publika

Rakyatlah Pemenang Pilkada (Semestinya)

RABU, 02 DESEMBER 2020 | 21:46 WIB

MOMENTUM krusial dalam Pilkada akan segera berlangsung, yakni hari pencoblosan. Tahapan demi tahapan Pilkada terutama kampanye para calon pimpinan terlah berlangsung, janji demi janji telah banyak terucap memupuk harap bagi rakyat di republik ini.

Harapan mulia dari Pilkada salah satunya memastikan pemimpin yang terpilih adalah yang terbaik bagi rakyat, sehingga nantinya pemerintahan berjalan untuk memastikan rakyatnya hidup sejahtera.

Nelayan bisa melaut dengan leluasa, tanpa kebingungan soal bahan bakar ataupun perbekelan melaut lainnya. Kemudian sekembalinya ke darat dengan membawa hasil tangkapan, nelayan tidak kebingungan kemana ia menjualnya. Lebih dari itu, nelayan bisa berdaulat atas harga hasil tangkapannya atau paling tidak dibeli dengan harga yang pantas.


Begitulah kurang lebih imajiner ketika pemimpin yang dipilih nantinya adalah yang berpihak terhadap nelayan sebagai salah satu bagian terpenting di negeri ini, terlebih nelayan kecil tradisional yang jumlahnya sekitar 96% dari keseluruhan nelayan di mana 80% hasil tangkapannya menjadi pemenuh kebutuhan pangan dalam negri.

Jika menilik tujuan Pilkada tentu rakyatlah yang menjadi pemenangnya, semestinya Pilkada menghasilkan sebuah kepastian akan nasib rakyat dan arah pembangunan wilayah-wilayah di republik ini.

Akan tetapi tak ayal justru Pilkada menghasilkan kabar buruk bagi rakyat, janji yang menjadi harapan kadangkala digerus oleh waktu hingga pemimpin terpilih melupakannya. Sehingga kepercayaan rakat kepada pemimpinnya pun hilang, pada akhirnya rakyatlah yang dirugikan.

Berangkat dari hal ini, rakyat harus memastikan pilihannya adalah yang terbaik baginya. Nelayan harus memilih calon pemimpin yang nantinya berpihak kepada kepentingan-kepentingan nelayan.

Tolok ukurnya adalah seberapa jauh calon pemimpin tersebut memahami seluk-beluk kenelayana dan seberapa siap dengan gagasan yang dikemukakannya. Janji yang terlalu tinggi jangan dijadikan jaminan, perlu lebih teliti mana yang rasional, mana yang hanya sekader mimpi semu.

Ya, kepentingan-kepentingan nelayan selama ini sedikit terpinggirkan, terlebih di wilayah-wilayah yang pemimpinnya kurang memahami kehidupan nelayan atau memang menutup mata.

Hal ini terlihat dari minimnya dukungan kepada nelayan dalam penyediaan bahan bakar, belum bisa memastikan hasil tangkapan nelayan dibeli dengan harga yang sesuai, ataupun tidak menghadirkan sarana penting lainnya seperti pelabuhan perikanan yang kita ketahui bersama berperan penting dalam menunjang aktivitas nelayan.

Masih ada waktu untuk nelayan memastikan pilihannya, dan alangkah baiknya pilihan nelayan adalah hasil rundingan bersama nelayan secara kelompok besar di wilayahnya. Sehingga menjadi nilai politik di kemudian hari, di mana pemimpin yang dipilih nantinya akan menjaga lumbung suara dari kelompok nelayan karena dinilai kompak dalam memilih.

Tentu harapannya agar suara-suara nelayan pasca Pilkada akan sama berharganya ketika Pilkada berlangsung. Hidup Nelayan Kecil Tradisonal Indonesi, Bersuara, Berdualat, Berjaya!

Hendra Wiguna
Pemerhati Nelayan

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya