Berita

Chris Krebs, mantan kepala keamanan pemilu AS yang dipecat Trump/Net

Dunia

Pengacara Tim Kampanye Trump Ancam Tembak Mati Mantan Kepala Keamanan Pemilu AS Chris Krebs

RABU, 02 DESEMBER 2020 | 10:22 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pengacara tim kampanye Donald Trump, Joe DiGenova, mengeluarkan sebuah pernyataan yang cukup keras kepada Chris Krebs, mantan kepala keamanan pemilu AS yang dipecat Trump setelah mengatakan pilpes AS 2020 adalah yang paling aman dalam sejarah Amerika Serikat.

Dalam pernyataannya, DiGenova mengatakan Krebs harus dibawa keluar saat fajar dan 'ditembak'.

Pernyataan DiGenova tentang Krebs muncul saat ia  tampil di The Howie Carr Show, podcast yang ditayangkan di YouTube dan Newsmax TV yang bersekutu dengan Trump, pada hari Senin (30/11).

“Siapa saja yang mengira pemilu berjalan dengan baik, seperti 'Krebs idiot' yang dulunya adalah kepala keamanan siber, orang itu adalah orang tolol kelas A. Dia harus ditarik dan dipotong. Diseret saat fajar dan ditembak,” ungkapnya, seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (2/12).

Krebs dipecat sebagai kepala Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (Cisa) pada 17 November lalu, tak lama setelah dirinya mengatakan pernyataan yang bertentangan dengan klaim Trump.

Saat itu Krebs mengatakan: “Ini adalah yang paling aman dalam sejarah Amerika.”
Krebs juga menggunakan Twitter untuk menyanggah teori konspirasi Trump secara terbuka.

DiGenova membela presiden dalam penyelidikan Rusia dan sekarang terlibat dalam upaya untuk membalikkan hasil di negara-negara medan pertempuran. SEjauh ini tim kampanye Trump telah memenangkan satu gugatan - dan 39 lainnya mengalami kekalahan.

Sehari sebelumnya, Krebs mengatakan kepada acara  60 Minutes yang disiarkan CBS bahwa Trump sedang mencoba untuk merusak demokrasi, untuk merusak kepercayaan dalam pemilu, untuk membingungkan dan untuk menakut-nakuti orang.

Trump, di akun Twitternya menyebut wawancara itu sebagai sesuatu yang konyol, sepihak, dan jadi lelucon internasional.

DiGenova bukanlah ajudan dekat Trump pertama yang menyerukan kematian seorang pejabat karena ketidaksukaan presiden. Pada awal November, mantan kepala kampanye dan ahli strategi Gedung Putih Steve Bannon mengatakan direktur FBI Christopher Wray dan pakar kesehatan masyarakat Anthony Fauci harus dipenggal.

Brad Raffensperger, Menteri Luar Negeri Republik di Georgia yang telah menolak upaya untuk membatalkan kemenangan Biden di sana, mengatakan dia dan istrinya telah menerima ancaman pembunuhan dari pendukung Trump.

Pernyataan DiGenova tentang Krebs dengan cepat menuai sejumlah kecaman, salah satunya dari Louis Clark, kepala eksekutif Proyek Akuntabilitas Pemerintah.

“Ancaman seperti ini memicu longsoran salju. Mereka meneror pelapor lain hingga diam. Itu adalah perilaku yang sesuai dengan mafia,” ungkapnya.

Frank Figliuzzi, mantan wakil direktur FBI, mengatakan DiGenova telah membuat ancaman pembalasan yang melibatkan tugas resmi Krebs, melanggar undang-undang federal Judul 18 USC 351.

Sementara Andrew Weissmann, mantan jaksa federal dan asisten senior untuk penasihat khusus Robert Mueller dalam penyelidikan Rusia, men- tweet bahwa pernyataan itu ‘mengejutkan’ dan DiGenova harus setidaknya menghadapi pemecatan karena pernyataannya.

Krebs mengakui bahwa selama ini dia telah menunjukkan integritas tanpa rasa takut.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

UPDATE

Jokowi Keluhkan Peredaran Uang yang Semakin Kering, Ekonom: Akibat Utang yang Ugal-ugalan

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:05

Butuh 35.242 Dukungan bagi Calon Perseorangan Maju di Pilwalkot Cimahi

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:01

Kemendag Amankan Satu Kapal Tanpa Kelengkapan Dokumen Impor di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:58

Mardani Dukung Sikap Oposisi Ganjar: Itu Ksatria!

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:55

Google Pixel 8A Resmi Dirilis, Dibanderol Mulai Rp8 Jutaan

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:44

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Bacalon Bupati Atam Lewat Nasdem

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:39

Pakar: Sosok Menkeu yang Baru Baiknya Berlatar Belakang Teknokrat Dibandingkan Politisi

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:33

Satgas Catur Bais TNI Berhasil Gagalkan Penyelundupan Pakaian Bekas di Sebatik

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:32

Militer Taiwan Bersiap Hadapi Ancaman China Jelang Pelantikan Presiden

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:31

BTN Relokasi Kantor Cirebon

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:09

Selengkapnya