Berita

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu/Net

Dunia

Gagal Sepakati Anggaran, Koalisi Netanyahu-Gantz Di Ambang Kehancuran

RABU, 02 DESEMBER 2020 | 09:38 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintahan persatuan Israel yang baru berjalan selama sekitar setengah tahun berada di tepi jurang kehancuran.

Pada Selasa (1/12), Menteri Pertahanan Benny Gantz mengumumkan partainya, Biru dan Putih, akan memberikan suara untuk mendukung pembubaran parlemen Israel, Knesset pada Rabu (2/12).

Itu terjadi ketika Gantz dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu gagal menyepakati anggaran negara dan memperbarui kesepakatan pembagian kekuasaan koalisi.


Keretakan hubungan antara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Benny Gantz sudah lama terjadi, tetapi kian membesar setelah anggaran negara gagal disepakati.

Gantz bersikeras bahwa Netanyahu harus mengesahkan anggaran 2021 jika ingin menghindari pemilu awal, tetapi Netanyahu mengklaim tidak pernah berkomitmen untuk melakukannnya.

"Biru dan Putih akan memilih untuk pembubaran Knesset besok," kata Gantz, seperti dikutip Sputnik.

"Netanyahu tidak berbohong pada saya, dia berbohong kepada Anda, semua warga Israel. Jutaan warga patah hati menghadapi kehancuran, keluarga sedang berjuang, dan Israel tidak memiliki anggaran. Ini adalah serangan ekonomi yang tidak bisa dimaafkan," lanjut Gantz.

Di sisi lain, Netanyahu meminta Gantz untuk tidak berdiri sebagai oposisi dan pemerintah. Ia juga mengatakan saat ini bukan waktu untuk melakukan pemilihan tidak perlu.

"Kami akan memberikan suara untuk menentang pemilihan dan untuk persatuan besok. Israel tidak membutuhkan pemilihan sekarang. Kami memiliki tantangan nyata untuk menghentikan Covid-19, memberikan vaksin, dan memberikan lebih banyak bantuan keuangan," ujar Netanyahu.

Pemungutan suara untuk pembubaran Knesset pada Rabu merupakan pendahuluan. Butuh dua sidang lainnya untuk mengesahkan RUU tersebut.

Netanyahu dan Gantz sendiri membentuk pemerintahan persatuan pada Mei, setelah tiga kali gagal membentuk koalisi dalam pemilu.

Dalam persyaratannya, Gantz akan mengambil alih posisi perdana menteri pada 2021.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya