Berita

Vokalis Cold Chisel, Jimmy Barnes/Net

Dunia

Bintang Rock Australia Blak-blakan Salahkan Sikap Scott Morrison: Kita Tidak Bisa Sendirian Lawan China

SELASA, 01 DESEMBER 2020 | 11:56 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Vokalis Cold Chisel, Jimmy Barnes, menyalahkan Australia atas perseteruannya dengan China. Sebuah tweet membawa hubungan Australia-China ke titik terendah baru minggu ini, namun, menurutnya itu hanya perkembangan terbaru dalam perseteruan antara kedua negara yang telah meningkat selama bertahun-tahun.

'Kita tidak bisa begitu saja berharap... jika kita orang Australia dan kita berkata: Ini salah, kita harus melawannya, yang mungkin secara budaya bukan cara yang sama untuk berbicara dengan orang China,' ujar bintang rock berusia 64 tahun itu dalam program televisi ABC 'Tanya Jawab'.

Barnes lebih kritis terhadap Australia daripada terhadap China, setelah menyaksikan Perdana Menteri Scott Morrison mengutuk tweet ofensif yang diposting oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian.


Zhao men-tweet ilustrasi satir yang menampilkan foto seorang tentara Australia membunuh seorang anak dalam pangkuan. Unggahan gambar hasil rekayasa itu membuat Morrison marah dan memaksa China meminta maaf.

Postingan Zhao sesungguhnya mengacu pada penyelidikan independen yang menduga belasan tentara pasukan khusus Australia melakukan kejahatan kepada puluhan orang Afghanistan selama bertugas di sana.

Barnes mengklaim Australia sengaja menciptakan perseteruan diplomatik yang beracun terhadap China dengan mengobarkan situasi melalui pendekatan yang 'salah secara budaya'.

Vokalis kelahiran Skotlandia itu menyinggung kesalahan-kesalahan awal yang dilakukan Morrison terhadap China, mulai dari mendesak penyelidikan asal-usul Covid-19, dan pernyataan-pernyataan yang menyinggung harga diri China. Semuanya itu menimbulkan pertengkaran diplomatik yang kejam yang telah meningkat menjadi serangkaian sanksi perdagangan China, dan akhirnya 'hukuman' terhadap ekspor Australia.

Barnes juga menyamakan keinginan China untuk menjadi kekuatan ekonomi dan militer terbesar di dunia dengan Inggris setelah Revolusi Industri dan AS setelah Perang Dunia II.

"China melakukan apa yang dilakukan Amerika, apa yang dilakukan Kerajaan Inggris, sehingga mereka menjadi kuat," katanya, seperti dikutip Daily Mail, Selasa (1/12).

'Siapa pun yang secara finansial melakukannya dengan baik, mereka tumbuh dan mereka mencoba untuk mengambil alih dunia. Ini adalah sifat alami," ujar Barnes.

AS dan Inggris adalah negara demokrasi, tidak seperti China yang telah dikuasai Partai Komunis sejak 1949.

Barnes kemudian menyarankan bahwa sia-sia bagi Australia untuk mencoba menyelesaikan perselisihannya dengan China sendirian.

"Kita mestinya berbicara sebagai kelompok. Australia (sendirian) melawan China tidak akan menghasilkan apa-apa," katanya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya