Berita

Pengunjuk rasa di Port-au-Prince/Net

Dunia

Warga Haiti Lakukan Aksi Turun ke Jalan Atas Maraknya Kasus Penculikan Yang Diduga Libatkan Polisi

SELASA, 01 DESEMBER 2020 | 09:52 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sejumlah staf di beberapa fasilitas kesehatan Haiti melakukan mogok kerja untuk memprotes aksi penculikan terhadap salah satu rekan magang mereka Hans David Telemaque.

Kasus ini menjadi salah satu kasus yang memicu kemarahan publik yang meluas atas meningkatnya kejahatan penculikan di pulau itu, apalagi ada kecurigaan bahwa polisi terlibat dalam aksi penculikan selama ini.

Telemaque dilaporkan diculik pada Sabtu (28/11) pagi di sebuah jalan dekat Rumah Sakit Universitas Negeri Haiti (HUEH), di Port-au-Prince. Dia kemudian dibebaskan sehari kemudian, yakni pada Minggu (29/11) malam waktu setempat, setelah membayar uang tebusan dalam jumlah yang tidak diketahui, ungkap media lokal.


"Ketika Anda meninggalkan rumah, Anda ragu apakah Anda akan kembali. Ibu, ayah, pasangan, orang tua. Kita semua hidup dalam kecemasan sehari-hari dan terus-menerus,” kata Bead Charlemagne Charlorin, seorang magang HUEH yang bergabung dengan aksi protes pada Senin (30/11) di jalan-jalan Port-au-Prince, seperti dikutip dari AFP, Selasa (1/12).

Sebagai aksi solidaritas dengan demonstrasi oleh para magang di rumah sakit utama negara pulau itu, beberapa fasilitas perawatan kesehatan menangguhkan semua kegiatan perawatan yang tidak mendesak pada hari Senin.

“Setiap hari, setidaknya empat kasus penculikan yang diikuti dengan permintaan tebusan dicatat. Beberapa orang tua, mereka sangat jarang, membicarakannya. Mayoritas harus membayar tebusan untuk anak mereka, untuk kerabat mereka, untuk mendapatkan mereka kembali,” kata Marie Rosy August Ducena, dari Jaringan Hak Asasi Manusia Nasional.

Selain itu, warga ibu kota Haiti juga merasa panik karena anggota kepolisian dituduh terlibat dalam aksi penculikan tersebut.

“Beberapa korban sebenarnya mengatakan mereka didekati oleh petugas polisi, diculik dengan kendaraan polisi nasional Haiti,” kata Ducena.

“Kami yakin itu tergantung pada inspektur jenderal polisi nasional untuk campur tangan, menyelidiki dan menghukum semua petugas polisi yang terlibat di satu tingkat atau lainnya dalam tindakan tersebut,” lungkapnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada komentar dari pihak kepolisian Haiti.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya