Berita

Edhy Prabowo mengenakan rompi oranye/RMOL

Politik

Prabowo Subianto Lebih Baik Keluar Dari Kabinet, Itu Bisa Buat Publik Simpati

SELASA, 01 DESEMBER 2020 | 08:45 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pasca Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan menyandang status tersangka kasus ekspor benih lobster (benur), Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih belum berani nongol di hadapan publik.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, Prabowo mempunyai kalkulasi politik jika kadernya yang menjadi Menteri di Kabinet Indonesia Maju jadi tersangka kasus korupsi.

Dedi melihat, seharusnya, Menteri Pertahanan (Menhan) itu mundur dari jabatannya karena Partai Gerindra kadung tercoreng.


"Prabowo harus punya hitungan politis, ia tetap berada di kabinet tapi nama baik Gerindra jelas telah cedera. Keluar kabinet sekaligus menarik diri dari koalisi, akan membuat publik bersimpati," kata Dedi Kurnia saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Selasa (1/12).

Lebih lanjut, Dedi Kurnia memahami perasaan Prabowo Subianto yang masih merasa terpukul karena salah satu kader terbaiknya yang menjadi menteri pertama di Kabinet Indonesia Maju yang terjerat kasus korupsi.

Apalagi, Prabowo kerap bersuara lantang menyuarakan gerakan anti korupsi.   

"Prabowo Subianto tentu sangat terpukul, selama ini ia keras menentang korupsi, dan ternyata Gerindra memegang rekor sebagai Parpol untuk pertama kalinya bergabung di kabinet, dan hanya berusia satu tahun, terjerat kasus korupsi," demikian Dedi Kurnia Syah.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya