Berita

Militer China/Net

Dunia

NATO Waspadai Kebangkitan Militer China: Mereka Bukan Lagi Mitra Dagang Yang Ramah

SELASA, 01 DESEMBER 2020 | 06:16 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Dalam sebuah laporan tentang reformasi aliansi Atlantik yang akan diterbitkan pada Selasa (1/12), tertulis bahwa Rusia akan tetap menjadi musuh utama selama dekade ini. Namun, saat ini NATO juga harus mulai berpikir lebih keras tentang bagaimana menangani China dan kebangkitan militernya.

Laporan ‘NATO 2030’ yang disiapkan oleh sebuah kelompok yang menamakan diri mereka ‘orang-orang bijak’ itu muncul di tengah keraguan yang berkembang tentang tujuan dan relevansi aliansi. Pada tahun lalu NATO dicap oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron sebagai organisasi yang ‘mati otak’.

“China bukan lagi mitra dagang yang ramah seperti yang diharapkan Barat. Ini adalah kekuatan yang meningkat di abad kita dan NATO harus beradaptasi,” kata seorang diplomat NATO yang telah membaca laporan itu, menunjuk pada aktivitas China di Kutub Utara dan Afrika dan investasi besar di infrastruktur Eropa, seperti dikutip dari Reuters, Senin (30/11).

“Bagian dari tanggapan NATO harus mempertahankan keunggulan teknologi atas China, melindungi jaringan dan infrastruktur komputer,” kata diplomat tersebut.

Aliansi beranggotakan 30 orang itu juga dapat menjalin hubungan yang lebih dekat dengan negara-negara non-NATO seperti Australia dan lebih fokus pada pencegahan di luar angkasa, tempat China mengembangkan aset, kata laporan itu.

NATO didirikan pada tahun 1949 untuk menahan ancaman militer dari Uni Soviet, harus mempertimbangkan untuk memasukkan China dalam  ‘Konsep Strategis’-nya.

Laporan 'NATO 2030' itu akan dibahas oleh para menteri luar negeri NATO pada Selasa hari ini, sebelum dipresentasikan kepada kepala negara dan pemerintah aliansi tahun depan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya