Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Jokowi Wanti-wanti Peningkatan Kasus Covid-19

SENIN, 30 NOVEMBER 2020 | 11:17 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Jumlah dan angka kasus Covid-19 yang mulai merangkak tinggi pada Minggu ini diwanti-wanti Presiden Joko Widodo.

Dalam Rapat Terbatas (Ratas) virtual Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Kepala Negara memberi peringatan kepada jajarannya untuk tetap fokus menangani pandemi asal Wuhan, China tersebut.

"Hati-hati, berdasarkan data yang saya terima 9 November, kasus aktif kita sekarang ini meningkat menjadi 13,41 persen," ujar Jokowi dalam siaran kanal Youtube Sekretariat Presiden, di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (30/11).

Jokowi mengatakan, persentase kasus positif aktif nasional tersebut memang lebih rendah jika dibandingkan dengan yang tercatat diseluruh dunia. Tapi yang menjadi perhatiannya adalah jika dibandingkan dengan minggu sebelumnya.

"Meskipun ini lebih baik dari angka rata-rata dunia, tapi hati-hati, ini lebih tinggi dari rata-rata minggu yang lalu yang masih 12,78 persen," katanya.

Selain itu, mantan Wali Kota Solo ini menyebutkan angka kesembuhan mengalami penurunan pada minggu ini dibanding sebelumnya.

"Minggu yang lalu 84,03 persen. Sekarang menjadi 83,44 persen. Ini semuanya memburuk semuanya.

Dari data tersebut, Jokowi juga menemukan satu sebab yang membuat kondisi Covid-19 di dalam negeri memburuk. Yaitu, karena ada tambahan kasus positif Covid-19 yang cukup banyak di dua daerah, yaitu di Jawa Tengah dan DKI Jakarta.

"Karena adanya kasus yang memang meningkat lebih banyak di minggu-minggu kemarin," demikian Joko Widodo.

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, jumlah kasus yang bertambah di DKI Jakarta pada Minggu (29/11) mencapai 1.431 orang. Sementara, kasus positif yang bertambah di Jawa Tengah mencapai 2.036 orang.

Secara total, kasus postif nasional kini sudah mencapai 534.266 orang, yang sembuh 445.739 orang dan yang meninggal 16.815 orang.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya