Berita

Irham Dilmy/Repro

Politik

Mantan Wakil Ketua KASN: Stafsus Milenial Enggak Jelas, Di Dalamnya!

SABTU, 28 NOVEMBER 2020 | 13:24 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Eksistensi Staf Khusus (Stafsus) Milenial di pemerintahan Presiden Joko Widodo dikritisi mantan Wakil Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), Irham Dilmy.

Kritikan tersebut dia sampaikan dalam diskusi virtual Perpektif Indonesia, yang disiarkan kanal Youtube Smart FM, Sabtu (28/11).

"Kalau 7 orang yang kemarin (Stafsus Milenial), apalagi yang mengundurkan diri, ya ngeri juga kita masuk di dalam situ. Enggak jelas di dalam situ," ujar Irham.

Menurut Irham, eksistensi dan kerja-kerja yang diperlihatkan Stafsus Milenial sangat berbeda dengan Stafsus yang ada di kementerian.

Sebab berdasarkan pengalamannya, Stafsus disuatu kementerian yang sudah ada sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), betul-betul diisi oleh orang-orang yang ahli disuatu bidang, dan menunjukan peranan yang cukup membantu pemerintahan.

Sebagai contoh, Irham memaparkan pengalamannya membantu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) era SBY, Soegiharto, yang melakukan terobosan dengan bantuan 3 orang Stafsus.

"Dia (Soegiharto) bilang agak sulit mempercayai orang-orang yang ada di struktur Kementerian BUMN. Jadi eselon 1, eselon 2 itu dia sangat curiga. Akhirnya, yang dia lakukan adalah sangat bergantung kepada 3 orang Stafsusnya," ungkap Irham.

"Jadi mereka (Stafsus) bertindak seolah-olah sebagai pejabat struktural di dalam kementerian. Itu salah sebetulnya. Tapi dalam kondisi seperti itu, saya rasa Pak Soegiharto memperoleh banyak bantuan dari para Stafsus dan merupakan reality cek dari yang ada di dalam dan yang ada diluar," tandasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya