Berita

Menteri KKP Edhy Prabowo/Net

Politik

Beban Berat Di Pundak Prabowo Subianto Pasca OTT Edhy Prabowo

RABU, 25 NOVEMBER 2020 | 16:45 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Beban berat kini berada di pundak Prabowo Subianto pasca Menteri KKP Edhy Prabowo terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi.

Bukan hanya soal Edhy yang merupakan anak buah Prabowo di Partai Gerindra. Tetapi, Prabowo punya beban moral untuk menyelamatkan wajah pemerintahan Presiden Joko Widodo di mana Edhy menjadi menteri pertama yang terjaring OTT KPK di periode ini.

Penjelasan tersebut disampaikan pengamat politi Kedai Kopi, Hendri Satrio ketika berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (25/11).


Hendri justru kurang sepakat dengan anggapan bahwa penangkapan Edhy Prabowo diindikasikan adanya keretakan dalam pemerintahan Jokowi.

Terlebih Edhy Prabowo merupakan menteri dari pihak oposisi yang digandeng Jokowi untuk masuk Kabinet Indonesia Maju.

“Enggak ada hubungannya antara kemesraan dengan ditangkap KPK. Jadi, justru sekarang bebannya itu adalah bagaimana Prabowo bisa menyelamatkan muka Pak Jokowi,” ucap Hendri.

“Kan Prabowo anak buahnya Pak Jokowi, jadi harus bisa diselamatkan muka bosnya itu,” imbuhnya.

Cara paling baik untuk Prabowo menyelamatkan muka Jokowi dari kasus anak buahnya tersebut dengan cara memberikan hukuman kepada kadernya, setelah mendapatkan keterangan pasti dari KPK.

“Caranya gimana? Harusnya, misalnya perannya memberikan punishment langsung kepada kadernya. Tapi kan memang ini musti ditunggu dulu keputusannya, apakah memang OTT, atau apa?” katanya.

Menurutnya, satu-satunya cara agar Jokowi dan Prabowo aman, dan wajah pemerintahan baik, yakni dengan memecat Edhy Prabowo baik dari susunan partai maupun pemerintahan.

“Tapi menurut saya kalau sudah ditangani KPK begini, satu-satunya jalan kalau enggak dipecat ya mesti mundur. Ini untuk menyelamatkan pemerintahan juga kan dan menyelamatkan Gerindra. Kalau nunggu lama-lama malah ke mana-mana nanti,” tandasnya.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya