Berita

Mantan Wakil Presiden M. Jusuf Kalla/Net

Politik

JK Mestinya Jadi Negarawan, Bukan Malah Menyalahkan Pemerintah Karena Pengaruh HRS Yang Begitu Kuat

SELASA, 24 NOVEMBER 2020 | 10:20 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Mantan Wakil Presiden M. Jusuf Kalla seharusnya berinisiatif menjadi mediator antara Imam Besar FPI Habib H. Rizieq Shihab dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Demikian disampaikan Direktur Ekskutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto menanggapi pernyataan JK soal kekosongan kepemimpinan yang menjadi polemik saat ini.

Menurut Satyo, fenomena Habib Rizieq saat ini adalah persoalan gagalnya komunikasi politik Istana.


"Fenomena HRS ini soal gagalnya komunikasi politik Istana, bukan karena kekosongan kepemimpinan," ujar Satyo Purwanto saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (24/11).

Karena kepemimpinan nasional telah telah ada, mulai dari bupati, gubernur hingga presiden.

"Kepemimpinan nasional dari bupati, walikota, gubernur hingga presiden lengkap kok, ada semua. Jadi yang dimaksud JK kosong itu kepemimpinan dimana?" kata Satyo Purwanto.

Pada sisi lain, lanjut Satyo Purwanto, JK juga berperan membuat Habib Rizieq tidak bisa pulang ke Indonesia sejak pergi ke Arab Saudi pada 2017 lalu.

"HRS ke Saudi sejak tahun 2017 dan saat itu JK masih Wapres. Jadi kesimpulannya kira-kira yang membentuk HRS hingga seperti saat ini bahkan baru bisa pulang ke Indonesia setelah 3,5 tahun di Saudi itu juga ada peran JK, kenapa baru bersimpati dengan HRS sekarang?" heran Satyo.

Dengan demikian, mantan Sekretaris Jenderal Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) ini menilai seharusnya JK menjadi seorang negarawan.

"JK mestinya bisa menjadi negarawan, bisa berinisiatif menjadi mediator HRS dengan pemerintah, bukan malah seolah-olah mengambil posisi 'menyalahkan' pemerintah karena pengaruh HRS yang begitu kuat saat ini," demikian Satyo Purwanto.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya