Berita

Aktivis Haris Rusly Moti/Net

Politik

Pendapatan Negara Turun, Aktivis Haris Rusly Pesimis Jokowi Bisa Sampai 2024

SELASA, 24 NOVEMBER 2020 | 05:31 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Fakta pendapatan negara yang menurun hingga 15,4 persen harus menjadi perhatian serius pemerintahan Presiden Joko Widodo beserta jajaran.

Menurut aktivis Haris Rusly Moti, keuangan negara adalah salah satu faktor terpenting untuk menjalankan pemerintahan. Bila melihat pendapatan negara yang ditutup Rp 1.276,9 triliun pada Oktober 2020 atau lebih kecil dari target sebesar Rp 1.699,9 triliun, dikhawatirkan akan mengganggu pemerintahan Jokowi di periode keduanya.

"Sobat, yang membentuk kelangsungan kekuasaan itu ada dua, ada trust dan money," kata Haris Rusly yang dikutip redaksi dari akun Twitternya, Selasa (24/11).


Bila kondisi keuangan ini terus berlarut, ia khawatir pemerintahan Kabinet Indonesia Maju tak akan berjalan hingga akhir kepemimpinan Presiden Jokowi.

Sebab selain berpengaruh kepada ekonomi dalam negeri, penurunan pendapatan negara juga akan memengaruhi kepercayaan dunia internasional, khususnya investor yang akan menanamkan modalnya di dalam negeri.

"Jokowi sulit melanjutkan pemerintahan hingga 2024, karena baik rakyat maupun internasional tak percaya lagi. Akibatnya sumber APBN kering, ada negara yang pinjamin duit, tapi seupil," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya