Berita

Mahkamah Agung Inggris/Net

Dunia

Mahkamah Agung Inggris Akan Gelar Sidang Penentuan Nasib Perempuan Eks ISIS Shamima Begum

SENIN, 23 NOVEMBER 2020 | 13:10 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Mahkamah Agung Inggris pada hari Senin (23/11) waktu setempat akan menggelar sidang kasus Shamima Begum, seorang wanita yang dicabut kewarganegaraan Inggrisnya setelah bergabung dengan kelompok militan ISIS di Suriah, yang ingin kembali untuk mengajukan banding atas putusan tersebut.

Persidangan akan menentukan masa depan perempuan berusia 21 tahun itu, apakah dapat kembali ke Inggris untuk mengajukan banding agar kewarganegaraannya dipulihkan atau tidak.

Begum berusia 15 tahun ketika dia dan dua siswi lainnya dari Bethnal Green di London timur meninggalkan rumah untuk bergabung dengan kelompok jihadis pada 17 Februari 2015. Dia mengaku menikah dengan seorang mualaf Belanda segera setelah tiba di wilayah yang dikuasai ISIS. Dia kemudian ditemukan tengah hamil sembilan bulan, di kamp pengungsi Suriah pada Februari tahun lalu, seperti dikutip dari AFP, Senin (23/11).


Bayinya meninggal ketika dilahirkan. Dua dari anaknya yang lain juga meninggal di bawah pemerintahan ISIS.

Sekretaris dalam negeri saat itu, Sajid Javid, mencabut kewarganegaraan Inggris Begum dengan alasan keamanan nasional.

Hal itu mendorongnya untuk mengambil tindakan hukum, dengan alasan keputusan itu melanggar hukum karena telah membuatnya tidak memiliki kewarganegaraan dan membuatnya berisiko mati atau mendapat perlakuan yang tidak manusiawi dan merendahkan martabat.

Begum adalah warga Inggris keturunan Bangladesh. Tetapi menteri luar negeri Bangladesh Abdul Momen mengatakan dia tidak akan mempertimbangkan untuk memberikan kewarganegaraannya. Momen bahkan mengatakan Begum bisa digantung karena mendukung terorisme jika dia pergi ke negara itu.

Penerbangan terkenal Begum dengan teman-temannya dari Inggris ke Suriah melalui Turki pada 2015 diikuti oleh perburuan internasional. Sejak saat itu pemerintah memfokuskan upaya untuk mencegah Muslim Inggris yang tidak puas meninggalkan rumah mereka untuk bergabung dengan ISIS.

Penemuannya di kamp Al Roj setelah kekalahan kelompok tersebut di Suriah dan upaya hukumnya telah memicu protes di pers sayap kanan Inggris. Mereka yang menentang penerimaannya ke Inggris berpendapat bahwa dia adalah ancaman keamanan. Sementara kelompok-kelompok yang meminta dia untuk diizinkan kembali mengatakan prinsip-prinsip hak asasi manusia yang lebih besar dipertaruhkan dan bahwa Begum harus menjawab atas kejahatannya di Inggris.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya