Berita

Presiden Joko Widodo/Repro

Nusantara

Khawatir Gelombang Kedua Covid-19, Jokowi: Waspada Strategi Gas Dan Rem!

SENIN, 23 NOVEMBER 2020 | 10:34 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Presiden Joko Widodo mengkhawatirkan adanya gelombang kedua Covid-19 alias second wave di Indonesia.

Hal itu disampaikan Kepala Negara dalam Rapat Terbatas (Ratas) di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, yang disiarkan langsung melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (23/11).

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengingatkan jajaranya agar mengendalikan secara seimbang antara pandemi Covid-19 dengan pemulihan ekonomi nasional.


"Saya ingin mengingatkan kembali kepada komite, satgas dan seluruh gubernur agar betul-betul bisa mengatur urusan yang berkaitan dengan Covid dan kaitannya dengan ekonomi dalam keseimbangan yang baik," ujar Jokowi.

Jokowi menekankan, strategi pemerintah dalam mengendalikan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional yang sering disebut keseimbangan antara gas dan rem. Dia meminta untuk diatur sedemikian mungkin.

"Karena apa? Strategi mengatur keseimbangan gas dan rem saya melihat hasilnya mulai kelihatan, terutama dari pengendalian baik Covid maupun ekonomi," katanya.

Berdasarkan catatan yang diterimanya per 22 November, rata-rata kasus aktif Covid-19 secara nasional lebih baik dari dunia. Yaitu 12,78 persen banding 28,41 persen.

Selain itu, angka rata-rata kesembuhan juga disebut membaik oleh Jokowi. Yaitu, sudah mencapai 84,03 persen. Sementara, angka kesembuhan dunia lebih rendah, yakni sebesar 69,20 persen.

Dari segi pemulihan ekonomi, Jokowi menyebutkan angka pertumbuhan ekonomi sudah kelihatan membaik. Pada kuartal ketiga minus 3,49 persen atau lebih rendah dari kuartal kedua yang minus 5,32 persen.

Dari catatan pencapaian tersebut, mantan Wali Kota Solo ini meminta Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), dan juga Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 serta para Gubernur di 34 provinsi untuk menyeimbangkan antara gas dan rem.

"Agar untuk waspada strategi yang sejak awal kita sampaikan, rem dan gas, itu betul-betul diatur betul. Jangan sampai kendor dan juga beresiko memunculkan gelombang yang kedua. Ini yang bisa membuat kita mundur lagi," demikian Joko Widodo.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya