Berita

Imam besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab/Net

Politik

Jokowi Boleh Kuasai Mayoritas Parpol, Tapi HRS Akan Jadi Embrio Oposisi Saat Pemerintah 'Mandul'

SENIN, 23 NOVEMBER 2020 | 05:55 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Massa pendukung Habib Rizieq Shihab (HRS) bisa menjadi modal kekuatan oposisi untuk kembali melakukan check and balances terhadap kebijakan pemerintah era Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin.

Menurut pengamat politik dari Universitas Jayabaya, Igor Dirgantara, hal tersebut patut diperhitungkan mengingat euforia umat muslim Indonesia menguat pasca kepulangan imam besar Front Pembela Islam (FPI) tersebut.

Igor mengatakan, belakangan umat muslim yang kontra dengan pemerintah seakan tidak difasilitasi oleh Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, parpol berbasis massa Islam, serta DPR RI. Namun dengan kehadirah HRS, suara mereka kembali terfasilitasi.

"Pemerintah Jokowi bisa saja menguasai mayoritas parpol di DPR, tetapi kepulangan HRS bisa menjadi embrio dari konsolidasi kekuatan oposisi nonparlemen di saat mekanisme check and balances terhadap kebijakan pemerintah terasa mandul," kata Igor kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (22/11).

HRS kata dia, diharapkan bisa menyuarakan ketidakadilan di masyarakat dan penyambung lidah umat yang terpinggirkan. Terlebih demokrasi cuma memfasilitasi segelintir orang (oligarki) dalam mengakses kekuasaan.

Namun demikian, ia tak memungkiri kepopuleran Habib Rizieq lebih besar di kota-kota tertentu, seperti Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Sumatera Barat. Pengaruh Habib Rizieq belum teruji di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, dan pelosok pedesaan terpencil yang lebih condong ke kiai tradisional NU.

Muhammadiyah sebagai organisasi Islam modern di Indonesia juga punya pengikut yang lebih besar daripada FPI. Dijelaskan Igor, Habib Rizieq menjadi fenomena karena ketiadaan tokoh yang berani memberikan kritik terhadap pemerintah.

"Ini konsekuensi alamiah dari demokrasi. Tokoh yang dianggap bisa menjadi oposisi pasti akan punya pengaruh dan pengikut sebagai penyeimbang pemerintah," tutupnya.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

UPDATE

Jokowi Keluhkan Peredaran Uang yang Semakin Kering, Ekonom: Akibat Utang yang Ugal-ugalan

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:05

Butuh 35.242 Dukungan bagi Calon Perseorangan Maju di Pilwalkot Cimahi

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:01

Kemendag Amankan Satu Kapal Tanpa Kelengkapan Dokumen Impor di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:58

Mardani Dukung Sikap Oposisi Ganjar: Itu Ksatria!

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:55

Google Pixel 8A Resmi Dirilis, Dibanderol Mulai Rp8 Jutaan

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:44

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Bacalon Bupati Atam Lewat Nasdem

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:39

Pakar: Sosok Menkeu yang Baru Baiknya Berlatar Belakang Teknokrat Dibandingkan Politisi

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:33

Satgas Catur Bais TNI Berhasil Gagalkan Penyelundupan Pakaian Bekas di Sebatik

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:32

Militer Taiwan Bersiap Hadapi Ancaman China Jelang Pelantikan Presiden

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:31

BTN Relokasi Kantor Cirebon

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:09

Selengkapnya