Berita

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab/Net

Politik

Habib Rizieq Butuh Jubir Mahir Komunikasi Publik Agar FPI Dapat Simpati Lebih

SENIN, 23 NOVEMBER 2020 | 03:20 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Perlu ada tim komunikasi khusus yang dimiliki imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) agar statement yang dikeluarkan tak menimbulkan kegaduhan politik.

Hal itu disampaikan pengamat politik dari Universitas Jayabaya, Igor Dirgantara merespons kepulangan Habib Rizieq yang menuai polemik hingga muncul usulan pembubaran FPI oleh Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman.

"Ada baiknya jika HRS segera punya tim komunikasi atau jurubicara resmi yang paham komunikasi publik. Tidak perlu semua counter terhadap HRS disikapi dengan gaya komunikasi emosional," kata Igor kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (22/11).


Direktur Survey and Polling Indonesia (SPIN) ini menjelaskan, peran oposisi yang diisi FPI akan lebih menuai simpati bila sikap kritis tetap disampaikan secara cerdas dan santun.

"Seharusnya FPI lebih calm down pasca kepulangan HRS. Sebab aksi show of force dari ormas yang dianggap arogan lebih banyak merugikan daripada menguntungkan," jelasnya.

Soal pembubaran FPI, Igor berpandangan hal tersebut akan sulit dilakukan bila ormas pimpinan Ahmad Sobri Lubis tersebut sudah memiliki kriteria sebagai ormas.

Beberapa kriteria tersebut di antaranya resmi terdaftar sebagai ormas secara administratif di Kemandagri. Kemudian menyatakan setia kepada Pancasila dan UUD 1945 di dalam AD/ART-nya. Mengakui pemerintahan yang sah hasil pemilu.

Kemudian mendapat izin resmi dari pemda dan aparat kepolisian yang berwenang dalam melaksanakan kegiatan yang dihadiri massa. Serta patuh dan tertib melaksanakan protokol kesehatan dalam setiap aktivitasnya di masa pendemi Covid-19 sekarang ini.

"Namun jika hal tersebut tidak terpenuhi, maka FPI bisa saja dibubarkan, karena dipandang hanya menimbulkan suasana yang gaduh dan tidak kondusif bagi keamanan," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya