Berita

Ketika sebuah bom menyasar Kota Kabul pada September 2020/Net

Dunia

Belasan Roket Hantam Pemukiman Padat Di Kota Kabul, Sejumlah Warga Tewas Dan Luka-luka

SABTU, 21 NOVEMBER 2020 | 16:29 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sedikitnya delapan orang warga sipil dilaporkan tewas ketika serentetan roket menghantam wilayah padat penduduk di Kota Kabul, Afghanistan, pada Sabtu (21/11) pagi waktu setempat.

Serangan itu terjadi di empat distrik di kota itu, kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Tariq Arian.

Rentetan tembakan roket menghantam berbagai bagian tengah dan utara Kabul, termasuk di dekat Zona Hijau yang dijaga ketat yang menampung kedutaan besar dan perusahaan internasional, tepat sebelum pukul 9:00 pagi waktu Kabul.

“Pagi ini teroris menembakkan 14 roket ke kota Kabul,” kata juru bicara Kementerian Dalam negeri Tariq Arian, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (21/11).

“Sayangnya roket menghantam wilayah pemukiman. Beberapa orang warga negara kami tewas dan 11 lainnya luka-luka,” lanjutnya.

Sebelumnya disebutkan ada tiga warga yang tewas. Kemudian juru bicara Kementerian Kesehatan Masooma Jafari menyebutkan jumlah korban tewas ada lima orang dan 21 luka-luka.
Namun, aparat menemukan lagi korban lainnya sehingga total menjadi delapan.
Kedutaan Besar Iran mengatakan di Twitter bahwa bangunan utamanya telah terkena pecahan roket setelah sebuah rudal mendarat di tempat itu. Tak seorang pun di kompleks itu, yang terletak di luar Zona Hijau, terluka.

Foto dan video yang beredar online menunjukkan beberapa bangunan dengan dinding dan jendela rusak, termasuk di sebuah kompleks medis besar di kota itu.

Tidak ada kelompok yang segera mengklaim ledakan itu, dan Taliban membantah bertanggung jawab atas insiden yang menandai serangan terbaru dalam gelombang kekerasan yang sedang berlangsung yang melanda ibu kota Afghanistan.

“Serangan roket di kota Kabul tidak ada hubungannya dengan mujahidin Imarah Islam,” kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid.

“Kami tidak menembaki tempat umum secara membabi buta,” lanjutnya.

Taliban berada di bawah tekanan untuk tidak menyerang daerah perkotaan, setelah berjanji untuk tidak melakukannya di bawah ketentuan kesepakatan penarikan AS yang ditandatangani pada Februari.

Pengakuan atas keterlibatan terbuka dalam insiden semacam itu secara teori dapat memperlambat penarikan Amerika, meskipun Presiden AS Donald Trump telah menjelaskan bahwa dia ingin pasukan AS keluar dari Afghanistan terlepas dari situasi di lapangan.

Sebelumnya, kelompok Negara Islam mengklaim dua serangan di pusat-pusat pendidikan, tetapi Kabul mengatakan jaringan Haqqani yang terafiliasi Taliban yang menjadi pelakunya.

Awal pekan ini juru bicara kementerian dalam negeri Tariq Arian mengatakan, dalam enam bulan terakhir, Taliban melakukan 53 serangan bunuh diri dan 1.250 ledakan yang menyebabkan 1.210 warga sipil tewas dan 2.500 luka-luka.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya