Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Iskander-M, Rudal Rusia Yang Disiapkan Untuk Lawan Musuh Dari Jarak 500 Km

SABTU, 21 NOVEMBER 2020 | 09:07 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Rusia tengah mengembangkan senjata baru yang akan menggantikan peran rudal balistik Iskander-M. Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan akan terus melakukan upaya upgrade sistem Iskander-M ini hingga maksimal.

Kepala Pasukan Rudal dan Artileri Rusia Letnan Jenderal Mikhail Matveyevsky mengatakan jika Iskander-M akan terus mengawal Rusia sampai ada sistem pertahanan rudal baru yang akan menggantikan Iskander-M.

"Iskander-M masih memenuhi persyaratan peperangan modern untuk waktu yang cukup lama dan akan tetap menjadi senjata utama satuan Rudal dan Artileri Rusia setidaknya sampai 2030," kata Matveyevsky, seperti dikutip dari Express.co.

Setelah itu Rusia sudah siap dengan rudal baru, ia menambahkan. Saat ini, pengganti Iskander-M sedang dalam tahap pengembangan.

"Sedang untuk penggantinya, kami bisa mengatakan, pengembangan yang cukup substansial telah tersedia saat ini, tinggal tunggu waktu," ujarnya.

Iskander-M dirancang untuk menyerang target berukuran kecil dan lokasi musuh dengan jarak hingga 500 km. Mulai peluncur rudal, beberapa sistem peluncur roket, artileri jarak jauh, pesawat terbang dan helikopter di aerodrome, hingga pos komando dan komunikasi pusat, seperti dikutip dari Tass.

Rusia sendiri masih sangat mengandalkan Iskander-M ini.

Matveyevsky mengatakan Rusia saat ini sedang melakukan pekerjaan ilmiah tentang konsep persenjataan artileri roket canggih sambil meningkatkan kemampuan sistem senjata yang ada.

Langkah tersebut merupakan tanda Presiden Vladimir Putin tengah meningkatkan persenjataannya di tengah ketegangan dengan AS dan Eropa.

Kepala Perancang Institut Teknologi Termal Moskow Yuri Solomonov mengungkapkan bahwa Kremlin akan menyelesaikan persenjataan kembali Pasukan Rudal Strategisnya dengan rudal balistik antarbenua (ICBM) berbasis silo dan seluler Yars pada tahun 2024.

"Saya yakin semuanya bergerak menuju situasi bahwa kelompok lama akan dipersenjatai kembali sepenuhnya dengan sistem rudal Yars pada tahun 2024," ujar Solomonov.  

ICBM telah dikembangkan oleh Institut Teknologi Termal Moskow di bawah pengawasannya.

Menurut laporan, enam divisi rudal telah dipersenjatai kembali dengan ICBM seluler Yars di Rusia.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya