Berita

Mantan Presiden AS Barack Obama /Net

Dunia

Barack Obama Menyesal Dan Akui Gagal Tangani Tragedi Suriah: Saya Sangat Menderita Setiap Mengingatnya

JUMAT, 20 NOVEMBER 2020 | 15:37 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Mantan Presiden AS Barack Obama mengaku hingga saat ini merasa sangat menderita jika mengingat apa yang harus dialami warga Suriah. Mantan Presiden AS itu juga mengakui telah gagal menangani ‘tragedi Suriah’ selama masa kepresidenannya.

Obama mengungkapkan kegelisahan hatinya dalam sebuah wawancara bersama stasiun TV Jerman NTV pada hari Rabu (18/11). Ia mengaku kebijakan luar negerinya tidak mampu mencegah kehancuran Suriah.

“Di bidang kebijakan luar negeri, tragedi di Suriah terus membuat saya sangat menderita. Selama peristiwa tahun 2011 yang terjadi di sejumlah negara Arab, Mesir, berada di atas keprihatinan saya. Kemudian Libya, dan setelah itu krisis Suriah mulai memburuk,” ungkapnya, seperti dikutip dari Memo, Kamis (19/11).

“Saya tidak mampu meyakinkan masyarakat internasional untuk tidak membiarkan Suriah runtuh. Selama ini saya belum bisa berhenti memikirkan tragedi kemanusiaan yang terjadi setelah itu,” tambahnya.

Obama mengakui bahwa dia menghadapi kritik keras di AS dan luar negeri, menyusul penolakannya untuk mengirim pasukan darat ke Suriah. Ia paham bahwa banyak orang melihat posisi ini sebagai negatif.

Untuk hal tersebut Obama juga menyalahkan Partai Demokrat atas kegagalan mereka meningkatkan popularitasnya.

“Bahkan setelah pemilihan ulang saya, kami tidak dapat memperoleh suara mayoritas di Senat. Saya lebih dibatasi daripada yang saya inginkan ketika saya mengesahkan beberapa undang-undang,” kenangnya.

Telah dilaporkan bahwa rezim Bashar Al-Assad bertanggung jawab atas kematian lebih dari setengah juta warga Suriah selama masa jabatan kedua Obama, yang berakhir pada 2016. Selain itu, rezim tersebut memberlakukan pengepungan terhadap ratusan ribu orang di banyak bagian Suriah, menyebabkan jutaan orang mengungsi di dalam dan luar negeri.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya