Berita

Presiden Joko Widodo diharapkan segera mengevaluasi para menterinya yang tak lagi sesuai visi misi presiden/Net

Politik

Demi Keharmonisan Bangsa Dan Negara, Jokowi Diminta Segera Ganti Menteri Berkinerja Buruk

JUMAT, 20 NOVEMBER 2020 | 13:54 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Forum Strategis Arah Bangsa (Fostrab) Jawa Barat meminta Presiden Joko Widodo untuk menjalin komunikasi secara intensif dengan tokoh agama, ormas keagamaan, dan masyarakat adat.

Koordinator Fostrab Jabar, Asep Abdurohman menilai, sejak memasuki periode kedua, Presiden Jokowi seperti memasuki fase terberatnya sebagai pemimpin tertinggi NKRI.

"Ini demi menjaga keharmonisan dalam berbangsa dan bernegara," ucap Asep, dalam keterangan yang diterima Kantor Berita RMOLJabar, Jumat (20/11).

Terlebih, semenjak pandemi Covid-19, aspek kesehatan dan ekonomi Indonesia mengalami guncangan hingga terancam masuk ke jurang resesi. Di mana pertumbuhan ekonomi Indonesia mendekati minus 3,5 persen pada kuartal III.

Kondisi itu, diperparah dengan kinerja para pembantu presiden, dalam hal ini menteri, yang terkadang tidak maksimal dalam menerjemahkan visi misi presiden.

"Beberapa menteri lamban dalam mengonsolidasikan satuan kerjanya. Sedangkan masyarakat sangat membutuhkan rasa aman dalam kondisi pandemi ini, nyaman dan ketenangan sehingga melahirkan sikap optimisme," ungkapnya.

Contoh paling riil, menurut Asep adalah ketika pemerintah mengesahkan omnibus law UU Cipta Kerja. Padahal, jelas penyusunan undang-undang ini sebagai penggerak perekonomian.

"Tetapi malah direspons negatif oleh sebagian kelompok masyarakat, dan berujung pada aksi massa besar-besaran. Ini akibat minimnya sosialisasi. Lalu diperparah lagi dengan salah pengetikan pasal pada draf final UU Cipta Kerja dan 'surat perintah' kepada elemen mahasiswa untuk menghentikan aksi-aksinya," jelasnya.

Tak hanya itu, tindakan blunder pembantu presiden juga terjadi dengan membagikan 20.000 masker oleh Satgas Covid-19 untuk sebuah perkumpulan di Petamburan, Jakarta Pusat.

"Tindakan-tindakan seperti itulah yang kemudian menimbulkan asumsi negatif terhadap Presiden Jokowi. Lalu yang terjadi apa, negara dituduh dikelola dengan tidak profesinal," imbuhnya.

Sementara itu, Sekjen Fostrab Jabar, Aziz Muslim mengatakan, pihaknya meminta Presiden Jokowi untuk segera mengambil langkah strategis dan objektif dalam menghadapi situasi tersebut.

"Kami meminta Bapak Presiden Joko Widodo untuk mengevaluasi sekaligus mengganti menteri, staf khusus, termasuk perangkat lain yang kinerjanya sudah tidak lagi sesuai dengan visi dan misi presiden," tegas Aziz.

Ke depan, lanjut Aziz, masukan-masukan dari para pembantu presiden harus lebih dicermati lagi. Jangan sampai menjerumuskan presiden ke dalam persepsi wacana negatif.

"Fostrab Jabar juga meminta Presiden Joko Widodo sebagai Panglima Tertinggi untuk menertibkan para anggota TNI/Polri serta aparatur negara lainnya yang melakukan manuver yang dapat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya