Berita

Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran/Net

Dunia

Menteri Kesehatan Olivier Veran Akui Banyak Warga Prancis Terkena Gangguan Kejiwaan Akibat Penguncian Kedua Covid-19

JUMAT, 20 NOVEMBER 2020 | 10:27 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran mengungkap fakta bahwa kesehatan mental orang-orang di Prancis memburuk selama penguncian Covid-19 kedua. Mereka didera kecemasan di tengah ketidakpastian pandemi.

Itu dikatakan Veran saat menggelar konferensi pers mingguannya pada Kamis (19/11) waktu setempat, yang dibuka dengan penilaian suram tentang bagaimana virus - dan dua penguncian berikutnya - telah berdampak pada kesejahteraan mental orang-orang.

"Kesehatan mental orang Prancis memburuk secara signifikan antara akhir September dan awal November," kata Veran, seperti dikutip dari AFP, Jumat (20/11).

"Ada peningkatan akibat sindrom depresi dalam beberapa pekan terakhir, untuk semua profil sosio-demografis. Tampaknya ini sangat menonjol di antara orang-orang dengan kesulitan keuangan, usia 18-24 tahun dan, mereka yang menderita gangguan kejiwaan," lanjutnya.

Itu disampaikan Veran mengkonfirmasi komentar yang dibuat pada hari Selasa oleh Jerome Salomon, pejabat tinggi kesehatan masyarakat negara itu, yang berbicara tentang peningkatan signifikan gejala depresi.

"Dampak psikologis dari pandemi dan dari penguncian itu nyata," lanjut menteri kesehatan, yang juga berbicara tentang peningkatan kecemasan yang signifikan di Prancis sejak akhir Agustus.

Namun, ada tanda-tanda bahwa penguncian kedua negara itu berhasil. Itu dibuktikan dengan angka terbaru yang menunjukkan jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit telah menurun selama tiga hari berturut-turut, bersama dengan jumlah pasien dalam perawatan intensif.

Pada hari Kamis (19/11) Prancis memiliki 32.345 rawat inap pasien virus corona di mana 4.653 berada dalam perawatan intensif.  

Sejak dimulainya pandemi, lebih dari dua juta orang di Prancis telah terinfeksi virus tersebut, menjadikan negara itu yang terburuk keempat setelah Amerika Serikat, India, dan Brasil.

Korban tewas akibat Covid-19 di Prancis sekarang mencapai 47.127. Negara itu melaporkan 21.150 kasus baru virus dalam 24 jam terakhir.

Presiden Emmanuel Macron mengatakan jumlah kasus harian harus turun di bawah 5.000 sebelum pemerintah dapat mulai mengurangi pembatasan terbaru secara signifikan.

Penguncian Covid-19 kedua Prancis, yang dijuluki penyelesaian ulang, akan berakhir pada 1 Desember mendatang.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya