Berita

Salah satu tentara Armenia eraring di rumah sakit dengan sekujur tubuhnya mengalami luka bakar yang sangat parah/Net

Dunia

Tudingan Armenia Soal Senjata Fosfor Azerbaijan, Dokter: Kami Tidak Pernah Lihat Luka Bakar Separah Ini

JUMAT, 20 NOVEMBER 2020 | 07:45 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Banyaknya korban yang menderita luka bakar serius dalam konflik di Nagorno-Karabakh, menimbulkan kecurigaan dari pihak Armenia bahwa Azerbaijan menggunakan senjata yang mengandung zat fosfor putih, zat pembakar yang sangat tinggi yang menyala saat bersentuhan dengan udara.

Pihak Azerbaijan sendiri telah membantah tudingan ini.

Jurnalis France24 mengadakan investigasi langsung ke unit perawatan di Armenia, dan menemukan fakta bahwa dengan banyaknya korban luka mungkin saja tudingan itu benar adanya.

Di unit luka bakar sebuah rumah sakit di Yerevan, staf medis berjuang untuk mengatasi masuknya tentara yang terluka.

Mengingat sifat brutal dari luka mereka, diyakini bahwa para korban mungkin telah bersentuhan dengan fosfor putih.

"Kami memiliki banyak pasien luka bakar, tetapi tidak pernah dengan luka seperti ini," kata Ana Cazalgazyan, seorang ahli anestesi ICU, Seperti dikutip dari France24, Kamis (19/11).

Rekannya, dokter Prancis-Armenia Ardsiv Papazyan mengatakan luka-luka itu khas dari senjata kimia atau fosfor.

"Mereka menghirup zat yang dimaksud dan itu membakar paru-paru, jadi apa yang Anda lihat di permukaan, hal yang sama juga terjadi pada tingkat paru," jelas Papazyan.

Mengobati luka bakar ini memiliki tantangan yang yang cukup serius. Luka yang tampak seperti penyembuhan dapat menjadi semakin parah, sementara pasien lain dapat mengalami masalah dengan metabolisme dan bahkan serangan jantung yang tidak dapat dijelaskan.

Fosfor tidak dilarang menurut hukum internasional tetapi penggunaannya diatur dengan ketat di bawah perjanjian internasional yang tidak ditandatangani oleh Azerbaijan maupun Armenia.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya