Berita

Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule/Net

Politik

Ketum ProDEM: Ekonomi Indonesia Terpuruk Itu Karena Strategi Buruk, Bukan Salah Menhan

KAMIS, 19 NOVEMBER 2020 | 19:17 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Data tentang alokasi anggaran kementerian/lembaga yang disuguhkan Staf Khusus Menteri Keuangan, Prastowo Yustinus dikritisi oleh Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule.

Sebab dalam data tersebut, Prastowo menyebut bahwa alokasi anggaran tertinggi adalah Kementerian Pertahanan (Kemhan) yang dipimpin Prabowo Subianto.

“Tertinggi Kemhan RI. Selamat buat Pak Prabowo ya Bung Iwan Sumule,” tutur Prastowo dalam akun Twitter pribadi, Kamis (19/11).


Iwan Sumule menyangkal data tersebut. Dia menjelaskan bahwa Kementerian Pertahanan hanya mendapat pagu anggaran sebesar Rp 8 triliun. Sementara data yang diunggah Prastowo sebesar Rp 137,3 triliun.

Lebih lanjut, Iwan Sumule justru menilai ada paradoks yang terjadi. Di mana ada kesalahan strategi dan ketidakmampuan kelola uang negara yang justru dipertontonkan.

“Anehnya lagi, orang lain yang dipersalahkan karena penggunaan uang negara,” tuturnya kepada redaksi menanggapi kicauan tersebut.

Dia mengurai bahwa penggunaan uang negara itu berkaitan dengan tata kelola dan strategi. Artinya, Indonesia terpuruk dan mengalami resesi ekonomi karena tata kelola dan strategi ekonomi pemerintah yang buruk, khususnya dari Menteri Keuangan Sri Mulyani.

“Jadi bukan salah Kemenhan ataupun Menhan,” tekannya.

Lebih lanjut, Iwan Sumule menilai apa yang dilakukan Sri Mulyani dalam memperbaiki ekonomi Indonesia sudah terbalik-balik. Pasalnya, Presiden Joko Widodo pernah menargetkan bahwa di tahun 2045, gaji  rakyat akan mencapai Rp 27 juta per bulan.

Tapi kenyataannya kini, Sri Mulyani malah mengatakan bahwa pencari kerja akan tembus hingga 160 juta orang di tahun 2045.

“Makin aneh. Bung Prastowo, Menkeu masih Sri Mulyani kan? Kok terbalik beneran?” sindirnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya