Surya Paloh-Anies Baswedan/RMOL
Tanda pagar #AniesForPresiden2024 sempat memenuhi jagat dunia maya pada beberapa hari belakangan.
Tagar itu mengiringi pemeriksan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait dugaan pelenggaran protokol kesehatan Covid-19, Selasa (17/11), dan Pemprov DKI yang menerima penghargaan Indonesia Government Procurement Award 2020 dari Kepala LKPP RI, Rabu (18/11).
Menyikapi fenomena itu, Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik DPP Partai Nasdem Charles Meikiyansah mengatakan bahwa Anies Baswedan belum pasti diusung partainya pada Pilpres 2024.
"Belum pernah ada siapapun di orang Nasdem itu menyatakan bahwa capres sudah fix Anies Baswedan, tidak sama sekali, tidak ada itu," ucap Charles saat dihubungi
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (19/11).
Dia menerangkan, Partai Nasdem harus melakukan konvensi sebelum menentukan siapa calon presiden yang bakal diusungnya pada pilpres mendatang.
Menurut Charles, siapa saja boleh dicalonkan Partai Nasdem dalam konvensi nanti.
"Semua warga negara yang memiliki hak dipilih maupun memilih itu adalah mereka yang punya hak untuk jadi presiden. Lalu siapa orangnya? Boleh enggak dia gubernur? Boleh jawabannya. Gubernur itu ada 34, ada Ridwan Kamil, ada Pak Ganjar, ada Bu Khofifah, ada Pak Anies Baswedan dan sebagainya," katanya.
Charles sekalian menepis anggapan bahwa konvensi nanti hanya sebatas memfixkan siapa calon yang sudah disiapkan oleh ketua umum Surya Paloh, tanpa ada proses musyawarah antar kader.
"Nasdem melakukan konvensi itu bukan tipu-tipu, bukan asal-asalan. Artinya, 'gue sudah punya calon presiden yang mau gue usung, tetapi seolah-olah gue mau melakukan konvensi', jawabannya tidak. Tapi, dengan ilmu-ilmu yang sangat ideal, dari sisi elektabilitasnya berapa, popularitasnya berapa, nilai ketersukaannya berapa? Dan seterusnya," tutupnya.
Hubungan Partai Nasdem dengan Anies Baswedan memang cukup harmonis. Beberapa hari lalu saat peringatan HUT partai, gambar Anies terpambang di baliho-baliho Nasdem.
