Berita

Kepala Angkatan Pertahanan Australia Angus Campbell/Net

Dunia

Kepala Angkatan Pertahanan Australia Minta Maaf Pada Afghanistan Atas Kejahatan Perang Yang Dilakukan Tentaranya

KAMIS, 19 NOVEMBER 2020 | 10:28 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kepala Angkatan Pertahanan Australia Angus Campbell telah mengeluarkan permintaan maaf tanpa pamrih kepada orang-orang Afghanistan dan Australia saat dia merilis laporan tentang dugaan kejahatan perang.

"Kepada rakyat Afghanistan, atas nama Angkatan Pertahanan Australia, saya dengan tulus dan tanpa pamrih meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan tentara Australia," katanya kepada wartawan di Canberra, Kamis (19/11), seperti dikutip dari SBS.

"Perilaku seperti yang dituduhkan itu, sangat tidak menghormati kepercayaan yang diberikan kepada kami oleh orang-orang Afghanistan yang meminta kami ke negara mereka untuk membantu mereka," lanjut Campbell.

Laporan tersebut dirilis ke oleh Angkatan Pertahanan Australia setelah melakukan penyelidikan selama empat tahun atas tugas pemerintah. Laporan yang meresahkan itu membongkar perilaku memalukan tentara pasukan khusus (SAS) Australia selama di Afghanistan. Di antara perilaku mereka yang sadis itu adalah menembak kepala hingga menggorok leher para warga yang diinterogasi di sebuah rumah.

Hakim Pengadilan Tinggi New South Wales, Paul Brereton, telah mengumpulkan data dan bukti terkait semua kejahatan tersebut, yang kemudian dirilis ke publik pada Kamis (19/11) yang isinya mengungkapkan dua tuduhan pembunuhan ilegal yang dilakukan tentara Australia terhadap 39 orang Afghanistan dan kekejaman terhadap 25 mantan personel Angkatan Pertahanan.

Laporan tersebut mencakup periode dari 2005 hingga 2016, tetapi hampir semua insiden yang ditemukan terjadi antara 2009 dan 2013.

Hakim Brereton juga menemukan ada bukti yang dapat dipercaya bahwa beberapa tentara melakukan 'lemparan' seperti senjata dan peralatan militer untuk membuat orang yang telah mereka bunuh secara ilegal itu sebagai sasaran yang sah.

Selain itu, ada bukti bahwa tentara yunior diminta oleh komandan patroli mereka untuk menembak seorang tahanan sebagai praktik pembunuhan pertama mereka.

Brereton menyalahkan komandan patroli. Ia percaya bahwa mereka paling bertanggung jawab untuk menghasut atau mengarahkan bawahan untuk melakukan kejahatan perang.

"Di tingkat komandan patroli itulah perilaku kriminal dipahami, dilakukan, dilanjutkan, dan disembunyikan, dan terutama pada tingkat itulah tanggung jawab berada."

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya